Diluncurkan 16 Januari Mendatang, Berikut Ubahan Hyundai Creta Facelift
JAKARTA - Hyundai Creta sukses berperan mendongkrak penjualan pabrikan asal Korea Selatan di sejumlah pasar otomotif global. Untuk melanjutkan kesuksesannya, Hyundai berniat menghadirkan versi facelift dari SUV kompak tersebut.
Dilansir dari RushLane, Selasa, 5 Desember, mobil ini akan mendapat penyegaran dengan menggunakan bahasa desain terbaru dan akan mendapatkan fitur DRL berbentuk H yang cukup radikal.
Kemudian, pabrikan mendesain ulang grill depan, bemper depan dan belakang, serta lampu belakang. Perubahan lainnya kemungkinan meliputi desain terbaru untuk pelek.
Pada bagian interior, mobil ini mendapatkan desain dasbor yang diperbarui dengan ventilasi AC yang didesain ulang. Mobil ini juga akan mendapatkan panoramic terbaru secara horizontal pada bagian atapnya. Kemudian, Hyundai Creta juga mendapatkan layar ganda 10,25 inci untuk sistem infotainmen beserta konsol instrumen digital dengan tampilan jok dan tema interior yang diperbarui.
Selain pembaruan desain, Hyundai juga fokus pada peningkatan fitur. Kendaraan ini akan dilengkapi dengan kamera parkir 360 derajat dan sistem ADAS level 2. Sistem ini mencakup berbagai fitur keamanan seperti Forward Collision-avoidance Assist (FCA), Lane Following Assist (LFA), Lane Keeping Assist (LKA), Blind-spot Collision-avoidance Assist (BCA), dan Rear Cross-traffic Collision-avoidance Assist (RCCA).
Diperkirakan Hyundai Creta terbaru akan memanfaatkan mesin yang sama dengan model Verna generasi terbaru, yang dilengkapi dengan mesin 1,5 liter TGDi yang mampu menghasilkan tenaga hingga 158 dk dan torsi maksimum mencapai 253 Nm.
Selain itu, Hyundai tampaknya akan memberikan lebih banyak opsi mesin kepada konsumen termasuk adanya mesin bensin 1,5 liter NA dan 1,5 liter turbo diesel.
Baca juga:
Pabrikan juga mengonfirmasi bahwa Creta facelift akan diluncurkan di pasar India mulai 16 Januari 2024 mendatang. Meskipun belum dipastikan, kemungkinan pesaing Honda HR-V tersebut akan dinaikkan harganya sekitar 1-2 persen lebih mahal dari sebelumnya.