Ketum MUI Minta Ulama Bertindak Sejahterakan Umat
JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Iskandar meminta para ulama untuk bertindak secara nyata dalam mewujudkan umat yang makmur dan sejahtera, sebagaimana perintah Sang Pencipta.
"Menjadi bagian dari sesuatu yang harus kita lakukan. Karena hakikatnya memakmurkan dan menyejahterakan kehidupan itu salah satu esensi yang diperintahkan Allah kepada kita," ujar Anwar Iskandar saat membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III MUI di Jakarta dilansir ANTARA, Jumat, 1 Desember.
Anwar mengatakan Mukernas kali ini mengambil topik khidmat atau melayani. Ulama pada hakikatnya melayani umat. Ulama adalah orang-orang yang melihat umat dengan mata kasih sayang dan menyayangi dalam berbagai aspek.
Para ulama harus berpikir dan bertindak demi mewujudkan umat yang berkualitas, baik dari sisi kesehatan, ekonomi, pendidikan, hingga merawat persatuan.
"Dari aspek kuantitas memang umat Islam (di Indonesia) mayoritas, tapi tidak demikian dalam hal kesejahteraan, ekonomi, dan lain-lain. Ini jadi tantangan kita sekalian agar di kemudian hari untuk diselesaikan," katanya.
Baca juga:
- Gimmick Gemoy Jadi Sorotan, Prabowo: Joget Tanda Gembira dalam Membela Rakyat
- Tak Hanya Firli Bahuri dan Alex Tirta, Penyidik juga Periksa Jenderal Bintang Satu di Kasus Pemerasan SYL
- Jokowi Harap Norwegia Berkontribusi Ciptakan Perdamaian di Gaza
- Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran 2 Kali pada Jumat Malam
Ia berharap penyelenggaraan Mukernas kali ini bisa melahirkan pokok pikiran yang mampu melahirkan kebijakan-kebijakan produktif.
"Mungkin dalam bidang ekonomi umat kita masih menjadi objek, belum menjadi subjek. Bagaimana kita bisa berusaha agar kondisi umat kita yang masih belum sejahtera bisa meningkat perekonomiannya," katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin selaku Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar perkhidmatan atau pelayanan MUI terhadap bangsa terus ditingkatkan.
"Perkhidmatan MUI harus terus ditingkatkan baik perkhidmatan kepada bangsa maupun kemanusiaan. Saya kira itu prinsip," katanya.
Wapres menyampaikan rasa syukur penyatuan umat saat ini sudah mulai terasa. Dia menyampaikan perbedaan-perbedaan yang terjadi harus ditoleransi.