Hadiri Mubes IX PGPI di GBI Mawar Saron, Ganjar Bakal Cari Solusi Soal Kebebasan Beribadah

JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo akan berupaya mempermudah izin mendirikan rumah ibadah dan menjaga agar tiap umat beragama di Tanah Air bisa bebas menjalankan kewajibannya.

Hal ini disampaikan Ganjar saat mengunjungi GBI Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Dia bilang ada sejumlah aspirasi yang didapatkannya ketika menghadiri kegiatan Mubes IX Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI).

“(Aspirasi yang didapat, red) pertama tentang kebebasan beribadah dan mendirikan rumah ibadah, tentu ini penting jadi catatan kita agar kita jadikan solusi,” kata Ganjar kepada wartawan, Kamis, 30 November.

Ganjar kemudian menyinggung sila pertama di Pancasila. Artinya, semua pihak harusnya bisa menjamin setiap warga bisa beribadah sesuai ajaran agama di Indonesia.

“Prinsipnya harusnya dipermudah, tidak boleh ada yang mempersulit, karena sila pertama kita Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjamin kepada kita semua untuk beribadah, dan orang diberikan kebebasan itu,” tegasnya.

Eks Gubernur Jawa Tengah itu juga bakal berencana mencari jalan keluar untuk mempermudah izin rumah ibadah. Tak terkecuali untuk pembangunan gereja.

“Cerita rumah ibadah itu harus segera diselesaikan agar dicarikan jalan keluar yg paling cepat paling mudah. Sehingga orang tidak merasa terhambat untuk beribadah dan nggak boleh diganggu,” ungkap Ganjar.

Sementara itu, Ketua Umum PGPI Jason Balompapueng mengatakan kehadiran Ganjar di GBI Mawar Saron bukan bentuk kampanye. Dia bilang, sosok berambut putih ini hadir untuk mengenalkan dirinya.

“Ini karena kami kan pemimpin umat kan yang dari seluruh Indonesia datang supaya boleh mengenal, toh. Masa kan kami gara-gara itu semua kita dilarang ketemu. (Ini, red) sama (seperti, red) mereka (capres, red) datang ke pondok pesantren, sama. Enggak ada yang istimewa,” ungkapnya di lokasi yang sama.

Lagipula, Jason bilang seluruh capres akan mendapat undangan yang sama dengan Ganjar. Sehingga, mereka bisa dikenal dan didengar visi dan misinya.

“Bukan, bukan sosialisasi juga. Tapi mereka datang, kami kan undang semua untuk kami kenal. Nanti kami enggak kenal, gimana? Nanti ketemu di jalan saling lewat,” pungkasnya.