Langsung ke PM Anwar Ibrahim, Wapres Ma'ruf Amin Bilang Malaysia Bisa Investasi 3 Hal Ini ke IKN Nusantara
JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengundang pihak Malaysia untuk meningkatkan investasi di Indonesia, dengan berpartisipasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini disampaikan Ma'ruf dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Malaysia bisa meningkatkan investasi di tiga sektor yakni energi terbarukan, transportasi, dan konstruksi.
“Investasi Malaysia di Indonesia nomor lima, supaya ada peningkatan, terutama juga yang di IKN dari Serawak ini, energi terbarukan, transportasi, dan konstruksi,” kata Ma’ruf dilansir dari Antara, Selasa, 28 November.
Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan IKN, yang dicanangkan hingga 2045, dapat didanai sebanyak 80 persen dari investasi, dan 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam pertemuan itu, Ma’ruf juga membahas mengenai perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya yang bekerja di industri sawit dan rumah tangga.
“Selain itu juga menyangkut soal PMI pekerja migran Indonesia. Saya dapat laporan dari Pak Dubes, yang bekerja di sawit baik-baik saja. Dan masih ada itu yang kerja di rumah tangga. Kita harapkan juga ada perlindungan perbaikan dan itu juga mendapatkan respons baik," ujar Ma'ruf.
Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono mengatakan PM Anwar juga berjanji akan menyelesaikan masalah terkait tapal batas Indonesia dan Malaysia. Masalah tapal batas dan perlindungan PMI menjadi prioritas PM Anwar, kata Dubes Hermono.
Baca juga:
- Pimpinan KPK Putuskan Tak Beri Firli Bantuan Hukum di Kasus Pemerasan SYL
- Ingatkan Pimpinan Tak Sembarangan Sebut Orang Jadi Tersangka KPK, Nawawi: Ini Bikin Persoalan!
- Alexander Marwata Ungkap Kasus Kementan Mandek di Tahun 2020 Saat Karyoto Jabat Deputi Penindakan KPK
- 1 Desember, Firli Bahuri Bakal Diperiksa sebagai Tersangka Pemerasan SYL
Dalam pertemuan itu, Wapres Ma'ruf Amin didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Dubes RI untuk Malaysia Hermono, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Juru Bicara Sekretariat Wakil Presiden Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wakil Presiden Bidang Politik dan Hubungan Antar Lembaga Robikin Emhas.