Baru Lebih Dua Bulan SUV Listrik Huawei Ini Tembus 100.000 SPK, Apa Kelebihannya?
JAKARTA - Huawei Aito melaporkan menerima 100.000 unit pesanan kendaraan untuk SUV terbarunya, M7, hanya dalam waktu dua setengah bulan sejak peluncurannya pada 12 September lalu di China.
Aito merupakan merek EV Huawei yang diproduksi secara kontrak oleh Seres yang juga di bawah naungan Dongfeng dan diproduksi di pabriknya di Chongqing. Pabrik ini khusus didedikasikan untuk produksi Aito dan beroperasi sejak Juli 2022, dengan kapasitas produksi mencapai 150.000 unit per tahun, dan untuk M7 diproduksi sekitar 700 unit setiap harinya.
Dilansir Carnewschina, 27 November, M7 merupakan mobil kedua dari Huawei Aito, diluncurkan di China pada 4 Juli 2022. Versi M7 yang menerima 100.000 pesanan adalah model terbaru untuk tahun 2024, yang dirilis pada 12 September.
Harga M7 baru lebih murah 40.000 yuan atau Rp87 juta daripada versi 2022, artinya Huawei ikut meramaikan persaingan harga di pasar mobil listrik China. Alhasil, harganya dimulai dari 249.800 yuan (sekitar Rp542 juta) untuk versi dasar.
M7 hadir sebagai SUV berukuran besar dengan dimensi panjang 5020 mm, lebar 1945 mm dan tinggi 1760 mm dan jarak sumbu roda 2820 mm.
Sebagai kendaraan berjenis EREV (Extended Range Electric Vehicle), M7 dilengkapi baterai NMC ternary 40 kWh dari CATL, yang mampu memberikan jangkauan CLTC 240 km atau jangkauan gabungan 1.300 km dengan tangki bahan bakar berkapasitas 60L.
Terdapat dua opsi powertrain untuk M7, yakni RWD motor tunggal dengan daya 200 kW dan torsi puncak 360 Nm, serta AWD motor ganda dengan daya 330 kW dan torsi puncak 660 Nm. Semua varian dilengkapi dengan mesin bensin 1.5T yang tidak terhubung langsung ke roda, melainkan hanya sebagai pengisi daya baterai.
Baca juga:
Sementara bagian paling menarik adalah teknologi, Huawei sebagai raksasa teknologi jelas melengkapi SUV ini dengan beragam teknologi canggih di dalamnya. Ditenagai oleh HarmonyOS, M7 memiliki sistem bantuan pengemudi ADS 2.0 (Advanced Driver Assistance System), yang konon mampu menavigasi di jalan tol dan kota tanpa memerlukan peta HD. Huawei berencana untuk mendukung fitur navigasi bantu pengemudi ini di semua kota di China mulai bulan Desember.