Cryptic Pregnancy atau Kehamilan Samar, Kenali Penyebab dan Gejalanya

YOGYAKARTA - Beberapa wanita pernah mengalami cryptic pregnancy atau kehamilan samar. Kondisi ini tentunya sangat membingungkan dan membuat kaget karena wanita bisa melahirkan tanpa mengalami keluhan hamil seperti umumnya. Namun sebagian orang masih belum tahu apa itu cryptic pregnancy dan gejala-gejalanya.

Cryptic pregnancy termasuk kondisi yang sangat langkah dan sulit dideteksi secara medis atau melalui tes kesehatan konvensional. Wanita yang mengalami kondisi ini biasanya tidak sadar dan tidak merasakan gejala kehamilan pada umumnya, seperti mual dan ngidam. Kasus ini bisa terjadi pada 1 dari 475 wanita. 

Wanita yang mengalami cryptic pregnancy biasanya baru menyadari dirinya hamil setelah 20 minggu atau menjelang persalinan. Setiap pasangan suami-istri, khususnya wanita, perlu memahami apa itu cryptic pregnancy dan penyebabnya. 

Apa Itu Cryptic Pregnancy?

Cryptic pregnancy disebut juga dengan kehamilan samar, yaitu kondisi ketika seorang wanita hamil tanpa adanya tanda-tanda kehamilan. Kondisi kehamilan ini tidak bisa dideteksi oleh metode pengujian medis konvensional. 

Para wanita yang mengalami cryptic pregnancy tidak menyadari bahwa dirinya tengah hamil atau mengandung. Kehamilan samar ini bisa saja baru diketahui saat trimester ketiga bahkan mendekati masa persalinan. Kondisi ini tentunya membuat emosi wanita yang mengalaminya menjadi campur aduk dan kaget sendiri ataupun bingung. 

Lantaran tidak menyadari adanya tanda-tanda kehamilan, wanita yang mengalami kondisi ini biasanya tidak memeriksakan diri ke dokter kandungan. Hal ini bisa menghasilkan bayi prematur akibat kurangnya tindakan perawatan selama kehamilan, termasuk karena bumil kekurangan asupan nutrisi.

Penyebab Cryptic Pregnancy

Cryptic pregnancy bisa disebabkan oleh beberapa faktor atau kondisi yang dialami oleh wanita. Meningkatnya hormon selama kehamilan dapat menimbulkan sedikit pendarahan yang menyerupai menstruasi. Kondisi ini bisa saja menyebabkan wanita mengalami cryptic pregnancy. 

Selain hal itu, berikut ini sejumlah kondisi yang bisa membuat wanita mengalami cryptic pregnancy:

Sindrom Ovarium Polikistik 

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) mengganggu kesuburan dan menimbulkan ketidakseimbangan hormon. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan menstruasi yang terlewati atau tidak teratur.

Perimenopause

Perimenopause ditandai dengan menstruasi yang terjadi secara tidak teratur sebelum wanita mencapai menopause. Gejala ini mirip dengan seperti kenaikan berat badan dan fluktuasi hormon.

Penggunaan Pil KB atau IUD

Wanita yang memakai kontrasepsi sering meyakini bahwa dirinya tidak akan mengalami kehamilan. Meskipun kontrasepsi terbilang sebagai metode yang efektif mencegah hamil, di balik itu seorang wanita masih berpeluang untuk hamil.

Jumlah Lemak Tubuh Rendah

Rendahnya kadar lemak dalam tubuh akibat aktivitas olahraga yang terlalu berat juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Para atlet juga cenderung mempunyai kadar hormon rendah, sehingga lebih sulit mendeteksi kehamilan.

Usia

Wanita berusia di atas 40-an mungkin mengira bahwa menopause ditandainya dengan terhentinya siklus menstruasi. Padahal bisa saja ia sedang mengalami tanda kehamilan.

Gejala Cryptic Pregnancy

Untuk mengetahui gejala atau kondisi cryptic pregnancy, Anda perlu mengetahui dulu seperti apa kehamilan yang normal pada tahap awal. Kebanyakan wanita mengetahui dirinya hamil dalam waktu 5 sampai 12 minggu setelah pembuahan. Usai melewati satu periode haid, tes kehamilan akan menunjukkan hasil ‘positif’. 

Metode tes urin, USG, dan tes darah di dokter kandungan akan mengkonfirmasi kondisi kehamilan tersebut. Banyak wanita merasakan gejala kehamilan normal, seperti mual sejak awal selama trimester pertama, payudara yang lembut dan membengkak, perubahan suasana hati, dan kelelahan. 

Sementara saat mengalami cryptic pregnancy, tidak ada tanda-tanda yang mengarah pada kehamilan. Tes kehamilan mungkin juga akan menunjukkan hasil ‘negatif’ atau tidak terdeteksi bahwa sedang hamil. Tes kehamilan bahkan bisa menampilkan hasil ‘negatif’ setelah melewatkan waktu menstruasi. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu cryptic pregnancy dan penyebab serta gejala-gejalanya yang perlu Anda tahu. Demi menjaga kelancaran program kehamilan dan kesuburan organ reproduksi, wanita perlu melakukan pemeriksaan secara rutin. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.