COVID-19 Ancam Euro 2020, Ini Kata Presiden FIFA
JAKARTA - Presiden FIFA Gianni Infantino mendesak organisasi sepak bola dunia tersebut untuk tidak panik dan harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah penyebaran COVID-19 atau virus corona.
Sejumlah acara olahraga ditunda dan kalender sepak bola juga menghadapi masalah. Salah satunya, Serie A yang membatalkan beberapa pertandingan selama dua pekan terakhir.
Pemerintah Swiss mengeluarkan larangan acara yang dihadiri lebih dari 1.000 orang, di mana Asosiasi Sepak Bola negara itu menunda pertandingan liga hingga 23 Maret.
Beberapa klub Liga Premier juga melarang jabat tangan di tempat latihan di tengah kekhawatiran tersebut. Pertandingan di papan atas Liga Inggris mungkin akan terpengaruh.
Baca juga:
Infantino - pekan lalu mengakui pertandingan internasional yang dijadwalkan berlangsung bulan ini bisa ditunda karena wabah COVID-19 terus meningkat - menyerukan pendekatan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.
"Beberapa dari Anda harus mengambil keputusan penting dalam hal ini. Setiap penyelenggara kompetisi tentu harus mempelajarinya dan harus mengambil keputusan," katanya di Kongres UEFA di Amsterdam. Melansir Soccerway, Rabu, 4 Februari.
"Penting untuk mempertimbangkan semua informasi dari pihak berwenang, tetapi juga penting untuk tidak panik. Mereka yang harus mengambil keputusan, seperti yang terjadi di Swiss, akan mengambil keputusan dan kemudian dapat bergerak," lanjut dia.
"Seseorang berkata kepada saya sepak bola bisa menjadi penangkal virus corona. Saya tidak akan sejauh itu, tapi kadang-kadang sepak bola adalah penangkal bagi banyak penyakit lain seperti diskriminasi dan rasisme, dan ini adalah perjuangan yang harus kita lawan bersama-sama."
Satu area yang sangat bermasalah untuk UEFA adalah pementasan Euro 2020 di lebih dari 12 negara, di mana partai play-off untuk turnamen ini berlangsung dalam dua pekan.
Sekretaris jendral Theodore Theodorakis mengatakan, asosiasi telah melakukan kontak dengan Organisasi Kesehatan Dunia dan berbagai pemerintah. Mereka tidak ingin bereaksi berlebihan tetapi harus menanganinya berdasarkan kasus per kasus.
"Kami juga telah mengadakan pertemuan dengan Asosiasi Liga Eropa untuk membuat grup koordinasi untuk menemukan solusi terbaik. Kalender sudah padat sehingga bekerja bersama adalah tempat kami ingin menemukan solusi," jelas Theo.
"Ada juga skenario berbeda untuk pertandingan yang lebih mendesak dalam waktu dua pekan."
Sementara itu, Ketua UEFA Aleksander Ceferin tetap optimistis sepak bola Eropa siap mengatasi masalah tersebut.
"Kami memiliki masalah keamanan, masalah ketidakstabilan politik dan salah satu masalah adalah virus. Kami sedang menghadapinya dan kami yakin kami bisa mengatasinya," dia mengatakan.
"Mari kita mencoba optimistis dan tidak memikirkan skenario buruk."
Adapun Presiden Federasi Sepak Bola Swiss Dominique Blanc secara khusus meramalkan dengan peringatannya.
"Kami menghadapi situasi yang bisa mengguncang sepak bola profesional ke fondasinya. Jadi, sayangnya, kami tidak akan bisa menghindari penjadwalan pertandingan yang ditunda bersamaan dengan kompetisi klub UEFA," katanya kepada Kongres.
"Jika situasinya berlanjut, kita tidak akan dapat menghindari pembicaraan dengan UEFA tentang bantuan keuangan. Ini adalah skenario terburuk tetapi tidak dapat diabaikan begitu saja."