Wiraraja Tangguh Gaet Tynergy Technology, Industri Nikel RI Bisa Serap Banyak Tenaga Kerja
JAKARTA - PT Wiraraja Tangguh dan Tynergy Technology Group resmi bekerja sama dalam mendukung kemandirian industri pasir silika dan nikel di Indonesia. Nota kesepahaman antara keduanya ditanda tangani di Washington DC, Amerika Serikat, 13 November 2023.
Upacara penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dilakukan di Washington DC dan merupakan salah satu dari rangkaian acara kunjungan kerja Presiden Joko Widodo kepada Presiden Joseph R. Biden di Gedung Putih. Dalam peresmian kerja sama ini, beberapa pejabat Republik Indonesia seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Rosan Roeslani.
PT Wiraraja Tangguh dan Tynergy akan menggarap proyek Batam Wiraraja dan Galang Bumi terkait dengan hilirisasi pasir silika dan nikel untuk mendukung kemandirian industry photovaltic (PV) dan semikonduktor.
Pemerintah Indonesia sangat mendukung dan mendorong hilirisasi komoditas silika dan nikel yang memiilki potensi besar untuk dikembangkan sebagai bahan baku industri photovaltic (PV) dan semikonduktor sehingga dapat menghasilkan devisa dan pencipta lapangan kerja yang besar.
"Investasi dari Amerika Serikat akan baik untuk mendukung hilirisasi di Indonesia. Peran pemerintah untuk mewujudkan ini sangatlah besar," ujar Direktur Tynergy, Kadafi Yahya mengutip keterangan tertulis.
Baca juga:
"Dengan masuknya invetasi, maka pendapatan negara akan bertambah dari sektor industri energi ini. Selain itu, lapangan pekerjaan yang besar akan tercipta melalui kerja sama ini," imbuhnya.
Selain Tynergy Technology Group, secara bersamaan penandatangan Nota Kesepahaman dilakukan juga oleh perusahaan asal Amerika lainnya yaitu Becton Dickinson dengan PT Bio Farma, Exxon Mobil dengan Pertamina, Freeport dengan MIND ID, Bell Textron dengan PT Dirgantara Indonesia dan Stanford Doerr School dengan Otorita IKN dan Pertamina.