Makin Pintar! Google Bard Kini Bisa Menganalisis Isi Video di YouTube
JAKARTA – Bard, chatbot Kecerdasan Buatan (AI) Google, memiliki peningkatan baru. Chatbot ini dikabarkan telah berintegrasi dengan bot YouTube sehingga Bard bisa menganalisis isi dari video.
Menurut laporan The Verge, Bard bisa menampilkan informasi yang sangat spesifik seperti poin-poin penting dari dalam video. Pengguna juga bisa mendapatkan catatan rinci mengenai bahan dan resep dari video memasak.
The Verge sudah mencoba langsung fitur ini dengan meminta kesimpulan dari salah satu video yang memperlihatkan cara membuat Espresso Martini. Hasilnya, Bard memberikan daftar lengkap berupa bahan-bahan yang digunakan dan setiap langkah pembuatannya.
Fitur menganalisis video ini memiliki akurasi yang sangat tinggi dan mencapai 100 persen. Secara keseluruhan, fiturnya berjalan dengan baik meski ada satu atau dua hal yang mungkin tertinggal dari analisis chatbot ini.
Baca juga:
- Sistem Pegasus untuk Intelijen Sinyal oleh Hensodlt Memasuki Tahap Implementasi
- Hensoldt Melihat Kecerdasan Buatan dan Analitika sebagai Peluang Investasi
- Australia Siapkan Rp265,7 Miliar untuk Tim Respons Cepat Keamanan Siber di Pasifik
- Australia Berikan Pemeriksaan Siber untuk Usaha Kecil dan Wajibkan Pelaporan Serangan Ransomware
Peningkatan ini tentu menjadi kabar yang sangat baik dan memudahkan. Bayangkan jika Anda ingin membuat suatu masakan, tetapi tidak ada waktu untuk menontonnya terlebih dahulu. Cara ini tentu bisa menjadi alternatif.
Namun, kehadiran AI generatif memang tidak selalu baik. Meski menguntungkan bagi sebagian pengguna, peningkatan ini bisa merugikan para pembuat konten. Pasalnya, para pembuat konten telah mengeluarkan tenaga mereka untuk membuat video.
Di masa depan, para pengguna YouTube mungkin menjadi malas untuk menonton video secara keseluruhan. Mereka hanya perlu pergi ke Bard untuk mengetahui isi dari video dan membuat traffic atau jumlah penonton di video menurun.
Hingga saat ini, Google belum memberikan pernyataan apa pun mengenai pembaruan ini. Kita juga belum mengetahui apakah Google sudah membuat mitigasi yang tepat untuk menghindari kerugian bagi para pembuat konten.