Ossa Sungkar Mengaku Diancam Edo Widiz Sebelum Keluar dari Voodoo

JAKARTA - Ossa Sungkar, eks drumer Voodoo mengungkap alasan dirinya keluar dari band pada tahun 2013 silam.

Apa yang dinyatakan Ossa Sungkar merupakan tanggapan atas pernyataan Edo Widiz saat menjadi tamu di kanal YouTube Ferdy ELEMENT beberapa waktu lalu.

Ossa merasa pengakuan Edo yang menyebut perpisahan tersebut terjadi lantaran perbedaan pendapat soal pilihan studio, tidaklah benar.

“Atenk (bassis) dulu (yang keluar dari Voodoo) di 2013, seminggu sebelum gua mundur. Atenk juga punya konflik sama Edo waktu itu. Bukan karena alasan beda studio,” kata Ossa Sungkar, melansir kanal YouTube Ophie Danzo, Rabu, 22 November.

Ossa menyebut keluarnya dari Voodoo akibat berselisih dengan Edo Widiz. Saat itu, ia mempertanyakan hasil rekaman yang secara tiba-tiba di-mixing di Kalimantan. Sang drumer merasa tidak puas dengan hasil mixing yang direkomendasikan Edo.

“Waktu itu ada perbedaan pendapat soal hasil mixing. Gua orangnya mau hasil yang bagus. Dan di mixing lah di kalimantan. Hasilnya dikirim ke gua lewat email, dan gua dengerin kok gini, gua nggak setuju,” ujar Ossa Sungkar.

“Gua cuma komplain aja, ini hasil mixingnya nggak bagus. Dan komplain gua dibalas dengan caci maki, kebun binatang itu keluar semua,” lanjutnya.

Lebih jauh, Ossa mengaku bahwa Edo Widiz sempat menyatakan ancaman verbal. Menurutnya, sang gitaris mengancam akan membunuhnya.

“Bahkan gua diancam. Gua diancam oleh Edo, gua akan dibunuh oleh anak buah mantan penguasa Orde Baru. ‘Lu gua bunuh, bisa gua perintahin orang-orang tukang pukul mantan pejabat Orde Baru, untuk diculik dan dibunuh’,” tutur Ossa.

“Gua mikir salah gua apaan?” imbuhnya.

Kemudian, Ossa mengatakan, ada satu perkataan Edo Widiz lainnya yang membuat dirinya memantapkan tekad untuk benar-benar keluar dari Voodoo.

“Terus dia ngeluarin satu kalimat yang mutusin gua akhirnya mundur, katanya ‘Lu kalo nggak suka sama hasil mixing, keluar aja’,” pungkas Ossa Sungkar.