Pertamina Usul Tambah Kuota Elpiji 3 Kg jadi 8,19 Juta MT

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengusulkan penambahan kuota Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kg.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan mengatakan, hal ini dilakukan sebab konsumsi masyarakat yang terus meningkat jelang akhir tahun 2023. Riva mengusulkan penambahan kuota sebesar 2,14 persen menjadi 8.19 juta MT dari yang ditetapkan semula sebesar 8 juta MT.

Padahal, sebelumnya Pertamina telah memproyeksikan konsumsi elpiji 3 kg tahun ini mencapai 8,28 juta MT.

"Dari 8,28 kuota prognosa yang dihitung berdasarkan konsumsi 2023 telah dilakukan perhitungan ulang, dan mendapatkan persetujuan dari Kementerian ESDM untuk bisa diajukan ke Kementerian Keuangan untuk dirapatkan bersama 3 menteri sebesar 8,19 juta MT," ujar Riva dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, yang dikutip Rabu 22 November.

Selain elpiji 3 kg, Pertamina juga mengusulkan penambahan kuota untuk soalr subsidi sebesar 7,8 persen atau 1,3 juta kilo liter (KL) dari kuota awal yang ditetapkan sebesar 16,8 juta KL. Dengan penambahan tersebut, kuota solar subsidi menjadi 18,1 juta KL.

Pertamina juga mengajikan tambahan kuota untuk kerosine atau minyak tanah yang konsumsinya meningkat sebesar 0,8 persen.

"Jadi mohon untuk bisa dibantu di dalam pengusulan penyesuaian kuota dari 500 ribu KL menjadi 504 ribu KL," imbuh Riva.

Sementara itu untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, kata Riva, masih berada di bawah kuota sehingga tidak perlu ada penambahan.

"Alhamdulillah bahwa hingga saat ini JBKP Pertalite ini masih under quota, sehingga semuanya masih onstream," pungkas Riva.