Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memperkirakan penggunaan elpiji tabung 3 kilogram pada tahun 2023 akan mengalami kelebihan hingga 8,28 juta metrik ton (MT).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan, untuk target kuota yang ditetapkan pada 2023 sebesar 8 juta MT.

"Untuk tahun 2023 kami memproyeksikan di akhir tahun akan melebihi kuota 8,28 juta MT," ujar Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu, 30 Agustus.

Jumlah ini berdasarkan perhitungan dari buan ke bulan dan masih ada momen liburan Natal dan Tahun Baru yang menyebabkan permintaan trhadap gas subsidi meningkat drastis. Hal ini sejalan denan tren peningkatan konsumsi elpijisetiap ada hari besar atau libur nasional.

Untuk itu pada kesempatan yang sama Nicke meminta dukugan dari Komisi VII DPR RI terkait realisasi anggaran subsidi dnegan asumsi Contract Price Aramco (CPA) yang ditetapkan pada APBN lebih tinggi dari realisasi sehingga kalaupun terjadi overkuota tidak akan meningkaykan subsidi.

"Ada celah yang bisa kita gunakan untuk mengusulkan persetujuan overkuota dengan tidak menambah alokasi subsidi. Mungkin ini kami perlukan support Komisi VII," lanjut Nicke.

Untuk informasi, realisasi serapan elpiji tabung 3 kg pada tahun 2022 mencapai 7,8 juta MT, sedangkan realisasi per Juli 2023 sebesar 4,68 juta MT.

Asal tahu saja, estimasi kebutuhan subsidi elpiji 3 kg tahun 2023 sebesar Rp92.18 triliun dengan prognosa penyaluran 2023 sebesar 8.28 juta MT dan asumsi CP Aramco di bulan Sept sampai dengan Desember sesuai asumsi APBN sebesar 916 dolar AS per MT dan kurs Agustus Rp15.400.