Kemenhub Sediakan Mudik Gratis Saat Nataru, Masyarakat Diminta Tak Pulang Kampung Pakai Sepeda Motor
JAKARTA - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menyediakan program mudik gratis sat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru).
Dengan begitu, masyarakat tak perlu memaksakan diri pulang ke kampung halaman dengan sepeda motor.
“Berkaitan dengan motor, saya dengan segala kerendahan hati, seyogiyanya tidak menggunakan motor dan kami akan menyediakan mudik gratis untuk mereka-mereka yang akan mudik dan juga motor juga,” kata Budi usai Rapat Kerja Gabungan Komisi V di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, ditulis Rabu, 22 November.
Meski begitu, Budi belum menjelaskan lebih detail mengenai berapa kuota mudik gratis yang akan disiapkan selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 kali ini.
Namun, jika mengacu pada momen mudik Lebaran Idul Fitri tahun ini, Kemenhub menyiapkan program mudik gratis dengan pilihan moda transportasi baik darat, laut, hingga kereta api.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub, total pemudik pada libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 diproyeksi mencapai 107,63 juta orang atau meningkat 143 persen dari tahun lalu.
Budi mengatakan salah satu faktor yang mendorong tingginya lonjakan pemudik karena tahun ini karena sudah tidak terdapat hambatan pandemi COVID-19.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, dari total 107,63 juta orang yang diprediksi akan melakukan pergerakan, mayoritas masyarakat masih menggunakan mobil pribadi untuk mobilisasi.
“Moda transpoertasi yang digunakan mobil pribadi menjadi nomor satu, primadona sebesar 35,57 persen atau 39,9 juta orang,” ujar Budi dalam Rapat Kerja Komisi V DPR, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 21 November.
Baca juga:
Setelah mobil pribadi, sambung Budi, sepeda motor menjadi moda transportasi terbanyak kedua yang digunakan masyarakat untuk melakukan perjalanan meskipun sangat rawan.
“Jumlahnya sebanyak 17,9 persen atau setara 20,14 juta orang. Kereta sebesar 13,16 persen atau 14,79 juta orang,” tuturnya.