Bagikan:

JAKARTA - Mudik lebaran sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Setiap musim Lebaran tiba, warga yang hanya bisa mudik setahun sekali sangat berharap adanya mudik gratis. Berburu mendaftar mudik gratis menjadi penantian bagi warga yang sudah terbiasa memanfaatkannya.

Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata sekaligus Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut, Program Mudik gratis pada saat Perayaan Idulfitri atau Musim Lebaran maupun Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) perlu menjadi program nasional.

Menurut dia, hal tersebut lantaran bertujuan memfasilitasi pergerakan antar pulau besar dan kecil dan masyarakat yang tinggal di daerah perairan. Adapun targetnya adalah masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan dan tidak ada layanan angkutan udara.

"Yang pelaksanaannya tidak hanya di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatra, tetapi juga di daerah-daerah, termasuk di daerah kepulauan yang menggunakan kapal sebagai modanya," ujar Djoko lewat keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 14 April.

Djoko menyebut, program mudik gratis ke depan bertujuan memfasilitasi pemotor agar pindah menggunakan angkutan umum dan memfasilitasi golongan tidak mampu supaya bisa ikut mudik dan tidak hanya sebagai penonton saja.

"Targetnya para pengguna sepeda motor agar beralih menggunakan angkutan umum, warga yang tidak bermotor tetapi ingin mudik dan tidak mampu membiayai sendiri," ujarnya.

Selain itu, lanjut Djoko, tujuan mudik gratis juga bisa memfasilitasi golongan menengah ke bawah untuk mudik.

"Agar tidak salah sasaran, maka dasar seleksinya adalah kartu-kartu yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial (seperti kartu prasejahtera, PKH) agar mereka juga dapat turut serta merasakan kegembiraan saat mudik," ucapnya.

Dia menyebut, mudik gratis juga sangat membantu bagi pemudik kelas menengah ke bawah yang rindu akan kampung halamannya. "Setidaknya, setiap tahun dapat pulang ketemu sanak saudara dan berbagi kisah selama merantau di ibu kota," pungkas Djoko.

Sekadar informasi, pada tahun ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menyiapkan mudik gratis untuk 75.792 penumpang dan 13.840 sepeda motor.

Untuk perinciannya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub menyediakan 585 unit bus untuk mengangkut 24.072 penumpang dan 30 truk untuk mengangkut 900 sepeda motor.

Sedangkan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub menyiapkan tiga lintas pelayanan dengan kapasitas 46.720 penumpang dan 10.440 unit sepeda motor, dengan total durasi 20 hari (mudik dan balik).

Sementara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub membuka satu rute pelayaran. Rute Pelabuhan Tanjung Priok-Pelabuhan Tanjung Emas menggunakan KM Dobonsolo berkapasitas 5.000 penumpang dan 2.500 sepeda motor.