Misteri Danau Biru di Talang Boseng Bengkulu Tengah Terungkap, Ternyata karena Pupuk Berlebihan
BENGKULU - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu menyebutkan danau di Desa Talang Boseng, Kecamatan Pondok Kelapa yang berubah warna air dari cokelat menjadi biru karena penggunaan pupuk jenis mutiara yang berlebihan.
"Melihat dari hasil laboratorium bahwa air berwarna biru berasal dari phosfat yang melampaui ambang batas. Phosfat itu salah satu kandungan dalam pupuk mutiara biru," kata Kepala DLH Kabupaten Bengkulu Tengah Mahendra Gustian dilansir ANTARA, Sabtu, 18 November.
Hal tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan uji parameter dan ditemukan tiga unsur yang melebihi bahan baku, yaitu BDO3, COD, dan Phosfat atau fosfat (PO4).
Daerah setempat memiliki Peraturan Daerah (Perda) Pemerintah Provinsi Bengkulu Nomor 6 Tahun 2005 tentang penetapan baku mutu air dan kelas air sungai lintas kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu (Kelas II).
Berdasarkan hasil tes laboratorium, kata dia, air berwarna biru diduga berasal dari pupuk mutiara yang penggunaan untuk tanaman kelapa sawit secara berlebihan.
Baca juga:
- Anies-Muhaimin Hadiri Ijtima Ulama GNPF, Tegaskan Ulama Mitra Umarah Bukan Musuh
- Ridwan Kamil Jadi Ketua Tim Kampanye Prabowo-Gibran di Jabar, TPN Ganjar-Mahfud Tak Gentar
- Cawapres Mahfud MD Pulang Kampung ke Madura, Jembatan Suramadu Dipenuhi Pendukung
- Timnas Indonesia Tetap Tunggu Laga Penyisihan Berakhir di Surabaya
Karena itu, air tersebut tidak layak dikonsumsi, sedangkan masyarakat yang telah membawa air biru dari danau itu ke rumah disarankan tidak mengonsumsi.
Beberapa waktu lalu, masyarakat Bengkulu dihebohkan dengan air danau di tengah perkebunan sawit berubah warna menjadi biru.
"Danau berdiameter lebih kurang lima meter ini sudah terjadi beberapa waktu lalu. Selain itu, tidak ada pengaruh dari limbah apapun karena di sekitar lokasi tidak ada satupun pabrik maupun tempat pembuangan sampah," ujar Kepala Desa Talang Boseng Iskandar.
Salah seorang pengunjung dari Kabupaten Bengkulu Utara, Eni, mendatangi danau biru tersebut karena penasaran sehingga ingin memastikan kebenaran informasi dari video yang beredar.
Untuk menghindari terjadinya hal buruk, area di pinggir danau diberi pembatas dan spanduk peringatan.