Mengapa Gairah Seks Meningkat Setelah Bertengkar? Temukan 5 Alasannya di Sini
YOGYAKARTA – Seseorang yang sudah menikah pasti pernah merasakan gairah seksualnya meningkat setelah bertengkar dengan pasangan. Sedianya, Hasrat bercinta yang ‘meletup-letup’ setelah berselisih paham dengan pasangan adalah hal yang lumrah. Dalam psikologi, aktivitas seks yang lebih menggairahkan seperti ini disebut degan make up sex. Tak sedikit pasangan yang justru terangsang melakukan intim setelah adu argumen sengit. Lantas, mengapa gairah seks meningkat setelah bertengkar? Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Mengapa Gairah Seks Meningkat Setelah Bertengkar?
Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu, 19 November 2023, setidaknya ada lima alasan kenapa gairah seks meningkat setelah bertengkar dengan pasangan, di antaranya:
1. Terjadi peningkatan hormon
Ketika bertengkar, hormon-hormon seperti testosteron, adrenalin dan kortisol akan mengalami peningkatan.
Menurut Jenni Skyler, certified sex therapist, pelepasan hormon kortisol dapat dipicu oleh stres. Ketika hal tersebut terjadi, tubuh dan pikiran merindukan kedekatan yang didapat dari aktivitas seksual.
Sementara itu, terapis seks, Andrew Aaronn menyampaikan, orgasme dan kesenangan bisa meningkatkan serotonin, dopamine, adrenalin dan oksitosin. Artinya, hormon-hormon yang dilepaskan ketika Anda cekcok dengan pasangan dapat membuat seseorang menjadi puas, merasa berkuasa dan meningkatkan rasa aman. Semua kombinasi ini dapat meningkatkan gairah seksual dan berakhir dengan aktivitas ranjang yang ‘panas’.
2. Gairah dan kecemasan
Menyadur laman Cosmopolitan, gairah dan kecemasan dapat meningkatkan detak jatung, aluran darah dan napas.
Nah, ketika seseorang mengalami stres setelah cekcok dengan pasangan, sistem saraf simpatiknya akan terangsang.
Kondisi ini berujung pada respons ‘lawan atau lari’, sehingga membuat tubuh penuh energi dan termotivasi untuk mengambil tindakan. Nah, cara terbaik untuk menyalurkan energi adalah dengan melakukan aktivitas seksual.
3. Upaya mengatasi trauma
Pengalaman traumatis yag disebabkan oleh pertengkaran kadang bisa dikaitkan dengan gairah seksual.
Mengutip Huffington Post, Jenni Skyler berpendapat bahwa secara psikologis, bertengkar dengan pasangan bisa memicu atau menyentuh bagian sistem memori.
Ketakutan bisa memunculkan rasa ditinggalkan. Hubungan seks bisa mengurangi rasa takut dengan meningkatkan keintimaan dan membangun kembali perasaan.
4. Melupakan pertengkaran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association, seorang wanita biasanya lebih lama menyimpan amarah ketimbang laki-laki. Akan tetapi, amarah tersebut akan sirna ketika melakukan hubungan seks.
Kendati demikian, hal ini tidak berlaku bagi setiap orang. Sebagian justru mengalami penurunan gairah seks setelah bertengkar. Bila Anda terlalu memaksakan, bisa jadi Anda malah menjadi semakin sebal.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengenali diri Andaa sendiri dan pasangan. Apakah Anda berdua termasuk tipe orang yang menikmati hubungan intim pasca pertengkaran, atau justru sebaliknya.
Baca juga:
5. Naluri bertahan hidup
Menurut Megan Fleming, psikolog dan terapis seks, kebutuhan akan seks berkaitan dengan naluri bertahan hidup manusia.
“Sistem keterikatan kita diaktifkan setelah pertengkaran. Saat bertengkar, ada rasa terancam. Ini mengaktifkan naluri ‘lawan’ atau ‘lari’. Adu mulut dengan pasangan memang menggairahkan secara fisiologis, seperti halnya ketakutan dan kegembiraan, sehingga tubuh dihidupkan, ada peningkatan detak jantung, pernapasan, dan aliran darah,” terang Flemming, dikutip dari Huffington Post.
Demikian informasi tentang mengapa gairah seks meningkat setelah bertengkar. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.