Penyelenggaraan Jalan di Indonesia Belum Optimal, Menteri Basuki Ungkap Tantangannya

JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, saat ini penyelenggaraan jalan di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan.

Hal tersebut diungkapkan Basuki saat melantik Dewan Pengurus Pusat (DPP) Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), Majelis Kehormatan HPJI, Dewan Pengawas HPJI, dan Dewan Pakar HPJI periode 2023-2027 di kantor Kementerian PUPR, Kamis, 16 November.

"Tantangan itu di antaranya, teknologi konstruksi yang cepat berkembang sehingga juga diperlukan inovasi dan kreativitas," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima VOI, Jumat, 17 November.

Basuki menambahkan, tantangan lainnya adalah terbatasnya inovasi pembiayaan karena kurangnya anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Sebagai motor utama penggerak, SDM harus mampu beradaptasi dengan cepat, sehingga pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan bisa dilaksanakan lebih efektif dan efisien," ucap dia.

Dengan adanya tantangan-tantangan tersebut, Basuki berharap, HPJI selalu bersama dengan Kementerian PUPR dalam pengembangan jalan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga manajemen aset jalan di seluruh Indonesia.

"Peran HPJI sebagai organisasi profesi para perencana, pelaksana, serta pengembang jalan dan transportasi sangat penting dalam mendukung keberhasilan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu agenda prioritas nasional," ujar Basuki.

Sekadar informasi, Basuki telah melantik sejumlah Dewan Pengurus Pusat HPJI Periode 2023-2027.

Untuk posisi Ketua Umum sendiri kini dijabat oleh Hedy Rahadian, lalu Sekretaris Umum yang dijabat Heddy Rohandi Agah, dan Bendahara Umum yang dijabat Sutopo Kristanto.