SWF: 26 Perusahaan Antariksa Menentang Pengujian Anti-Satelit

 

JAKARTA – Pada 14 November, Secure World Foundation (SWF) mengumumkan bahwa tiga puluh tujuh negara menentang tegas pengujian anti-satelit (ASAT) yang membawa kerusakan.

Dari puluhan negara yang berkontribusi, hanya 26 perusahaan antariksa yang menandatangani Pernyataan Industri Luar Angkasa yang berisi dukungan dan komitmen internasional untuk tidak melakukan pengujian ASAT.

SWF menjelaskan bahwa ketergantungan layanan ruang angkasa sedang meningkat, baik dari sistem komunikasi, navigasi, hingga observasi. Namun, seluruh ketergantungan ini bisa dirusak oleh pengujian senjata ASAT.

Hasil dari pengujian ASAT akan membawa puing orbital dengan jumlah yang besar. Dampaknya, keselamatan sistem ruang angkasa bisa terancam jika pengujian ini dibiarkan berlangsung cukup lama. Maka dari itu, Pernyataan Industri Luar Angkasa diterbitkan.

Sejumlah perusahaan antariksa yang mendukung komitmen ini adalah Project Kuiper Amazon, Astroscale Atomos Space, Axelspace, Axiom Space, Clearspace, COMSPOC, D-Orbit, Dirgantara, Eutelsat Group, Exolaunch, Exotrail, dan HawkEye 360.

Selanjutnya, ada Iridium Communication, LeoLabs, NorthStar Earth & Space, Obruta Space Solutions, Planet, Privateer Space, Rogue Space, SCOUT Space, Seraphim, Slingshot Aerospace, Spire Global, Voyager Space, dan World Geospatial Industry Council.

Seluruh perusahaan ini berasal dari negara yang berbeda. Mereka berkomitmen untuk tidak menguji coba rudal perusak direct-ascent anti-satellite (DA-ASAT). Seluruh perusahaan ini juga mendorong negara-negara lain melakukan hal serupa.

Sementara itu, sejumlah ahli dalam rilis SWF menyadari kegentingan dari komitmen ini. Menurut mereka, pengujian ASAT memberikan ancaman serius kepada umat manusia dalam memperluas jangkauan mereka ke antariksa.

“Uji coba ini dapat menciptakan puing-puing orbital yang bertahan lama dan mengancam aset nasional, pesawat ruang angkasa komersial, platform penerbangan luar angkasa manusia, dan banyak layanan berbasis ruang angkasa yang digunakan umat manusia setiap hari,” tulis SWF.

Jika pengujian ASAT tetap dibiarkan, bukan hanya ruang angkasa yang terancam dirusak, tetapi juga aktivitas perekonomian karena biaya operasi bisa meningkat dan memengaruhi pencarian investor di masa mendatang.