Persaingan di Marketplace Makin Ketat, Ini 4 Strategi Meningkatkan Omzet Toko Online

YOGYAKARTA – Meningkatkan omzet toko online bukanlah perkara mudah. Pasalnya, tingkat persaingan toko di marketplace sangatlah ketat. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada tahun 2022 ada sekitar 19 juta UMKM yang menjajaki penjualan secara online.

Karena tingkat persaingan sangat tinggi, pemilik online shop perlu menerapkan strategi jitu agar omzet dapat terkerek. Berikut ini 4 strategi meningkatkan omzet toko online yang bisa dipraktikkan, sebagaimana dirangkum VOI dari berbagai sumber, Rabu 15 November 2023.  

Cara Meningkatkan Omzet Toko Online

1. Mengoptimalkan fitur live streaming di marketplace

Cara menaikkan omset toko online yang pertama adalah dengan memanfaatkan fitur live streaming yang disediakan oleh marketplace atau platform e-commerce.

Dalam riset Mckinsey bertajuk It’s Showtime! How Live Commerce is Transforming the Shopping Experience disebutkan bahwa strategi berjualan secara live streaming sangat efektif untuk meningkatkan awareness dan mengerek penjualan produk secara instan.

Tak hanya itu, berjualan secara live juga dapat meningkatkan engagement dan kepercayaan pelangga, meningkatkan konversi penjualan, serta meningkatkan kepuasan pelanggan.

2. Gunakan strategi marketing online yang tepat

Pemiliki toko online yang ingin meningkatkan omzet harus fokus kepada dua hal, yakni memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dengan harga kompetitif, dan memiliki unique selling poin (USP) yang jelas.

USP sendiri didefinisikan sebagai strategi bisnis untuk menunjukkan nilai atau kelebihan produknya ketimbang kompetitor.

Selain itu, pelaku UMKM yang menjajaki penjualan secara online juga wajib menerapkan strategi marketing dan selling yang sesuai dengan channel yang digunakan.  

Tak sedikit pemilik toko online yang mengeluhkan usahanya stagnan karena menanggap strategi marketing dan penjualan offline bisa diaplikasikan untuk platform toko online. Padahal, implementasi strategi keduanya berbeda.

Strategi marketing offline tidak memiliki indikator yang bisa diukur untuk menilai sukses atau tidaknya sebuah promosi produk atau jasa. Sedangkan, strategi marketplace punya indikator yang dapat mengukur keberhasilan sebuah iklan. Seperti jumlah klik, pembeli, penjualan dan lain sebagainya.  

Adapun strategi marketing online yang dimaksud di sini adalah kemampuan membaca dan mengolah data yang tersedia untuk membuat keputusan bisnis yang benar.

3. Jangan terpaku pada satu marketplace

Saat ini, ada banyak sekali platform marketplace yang bisa dimanfaatkan untuk jualan. Menariknya, setiap platform memiliki audiens loyal yang berbeda.

Dengan membuka lapak online di setiap platform, peluang mendapatkan calon konsumen akan semakin terbuka lebar.

Berdasarkan riset yang dilakukan Google Indonesia pada tahun 2022, 92 persen pemilik online shop di Tanah Air memiliki lebih dari satu akun marketplace. Dari jumlah itu, sebanyak 63 persen pemilik toko online mengaku berhasil menaikkan omset setelah memiliki beberapa akun marketplace.

4. Terapkan strategi diskon

Ini adalah sebuah strategi di mana pemilik toko online memberikan potongan harga, kupon, atau bundling produk kepada konsumen.

Pemberian diskon produk dapat mengubah persepsi pelanggan tentang nilai suatu produk atau layanan.

Meski dapat mengerek penjualan, strategi ini tidak boleh dilakukan asal-asalan. Pasalnya, profitabilitas atau keuntungan adalah hal terpenting bagi pemilik toko online agar terhindar dari kerugian.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu cermat menerapkan strategi diskon, seperti tidak memberikan diskon ke seluruh produk yang dimiliki.

Diskon bisa diberikan untuk produk yang memiliki indikator jumlah klik banyak, tapi tidak ada transaksi. Produk-produk ini membutuhkan strategi diskon supaya bisa mencatatkan konversi.

Demikian informasi tentang strategi meningkatkan omset toko online. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.