Cuaca Ekstrem, PLN Jakarta Raya Tingkatkan Kesiapsiagaan di Jabodetabek

JAKARTA - Musim penghujan sudah memasuki kawasan Jabodetabek, utamanya Jakarta, ditandai dengan curah hujan yang mulai meningkat belakangan ini.

Untuk mengantisipasi cuaca ekstrim yang mungkin terjadi, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya menggelar apel siaga di Rumah Pompa Waduk Pluit, Jakarta Utara pada Selasa 14 November pagi.

Tujuan apel yaitu pengecekan peralatan dan kesiapan personel dalam rangka meningkatkan tata kelola layanan PLN.

General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran saat memimpin apel siaga cuaca ekstrem mengungkapkan bahwa PLN telah menyiapkan personel, peralatan, serta Standard Operational Procedure (SOP) Siaga Banjir 2023.

“Sejak 2020, kami telah melakukan mitigasi terhadap gardu rawan banjir dengan melakukan peninggian gardu distribusi hingga peninggian instalasi,” ungkap Lasiran dalam keterangan tertulisnya.

PLN bekerja sama dengan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta untuk memastikan pasokan listrik ke seluruh rumah pompa dalam kondisi andal karena saat musim hujan datang rumah pompa dalam kondisi siaga.

General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran melakukan tinjauan langsung ke Rumah Pompa Waduk Pluit didampingi Kasie Pemeliharaan Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara, Yursid Suryanegara untuk memastikan pasokan listrik dan keandalan rumah pompa.

Sebanyak 2.148 personel telah disiagakan, terdiri dari petugas operasional di Kantor Induk, Unit Pelaksana, petugas pelayanan teknik, dan Pekerja Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB). Petugas tersebut tersebar dalam 18 posko siaga  di unit kerja PLN UID Jakarta Raya.

Tidak hanya personel siaga, PLN juga menyiapkan peralatan siaga banjir diantaranya 16 unit perahu karet, 6 unit mobil 4 wheel drive, 58 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) dengan total kapasitas 10.320 kVA, 8 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) dengan total panjang 10.597 meter, 68 unit Unit Gardu Bergerak (UGB) dan Unit Trafo Bergerak (UTB) dengan total kapasitas 39.120 kVA, 3 unit genset portable total kapasitas 975 kVA, 5 unit mobil deteksi, 3 unit mobil assessment dan 2 unit crane.

“Kami juga menghimbau pelanggan untuk segera melaporkan apabila di daerah rumahnya ada yang terdampak banjir melalui aplikasi PLN Mobile ataupun Contact Center PLN 123,” terang Lasiran.

Mengutamakan keselamatan, PLN terpaksa mematikan aliran listrik ke rumah pelanggan saat rumah pelanggan maupun gardu PLN terendam banjir. Setelah air surut dan dinyatakan aman untuk dinyalakan, PLN akan kembali mengalirkan listrik setelah ada penandatanganan berita acara penyalaan.