Rumah Asri Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Terhampar Tanaman Hidroponik

JAKARTA - Komisi I DPR melakukan verifikasi faktual ke kediaman pribadi calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.

Verifikasi faktual ini merupakan proses akhir dari rangkaian uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon panglima TNI. 

Namun wartawan dibuat gagal fokus oleh satu lahan kosong di samping rumah Jenderal Agus. Di sepetak lahan tersebut nampak tanaman hidroponik berjenis pokcoy dan beberapa pot tanaman cabai gendot.  

Tanaman itu menjadi sorotan lantaran terlihat layu seperti baru ditanam. Pun dengan pot tanaman yang nampak baru berikut kerikil yang terhampar di tanah lahan tersebut, juga masih bersih. 

Caption

Awalnya, Jenderal TNI Agus Subiyanto bercerita soal hidangan yang disajikan saat pimpinan dan anggota Komisi I DPR menyambangi kediamannya. Agus mengaku sengaja memilih makan-makanan yang berasal dari UMKM untuk mendukung produk-produk dalam negeri. 

"Ada mie kondang, siomay, soto bangkong, itu biasa kalau ada tamu makanan yang seperti itu lah UMKM . UMKM jalan untuk masyarakat. Terima kasih ya kehadirannya," ujar Jenderal Agus kepada wartawan di kediamannya, Senin, 13 November. 

"Kita sambil meningkatkan UMKM masyarakat, kita suka jugalah makanan gitu ya, kan sehat yah, soto produk dalam negeri cintailah produk dalam negeri," sambungnya. 

 

Rumah calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di kawasan Cipayung, Jakarta Timur/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu lantas bercerita soal tanaman. Agus mengungkapkan dirinya punya hobi menanam. Dia beralasan, tanaman pokcoy dan cabai tersebut terlihat layu lantaran terpapar cuaca terik pada hari ini.

"Ya saya suka nanem sih ya. Ini saya setiap ada pekarangan sedikit pun saya tanem, cuma ini memang panasnya terlalu panas, jadi kering," ungkap Jenderal Agus. 

Sebagai informasi, Komisi I DPR telah menyetujui Jenderal TNI Agus Subiyanto menjadi panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono. Persetujuan tersebut akan disahkan di rapat paripurna pada 21 November mendatang untuk selanjutnya dapat dilantik oleh Presiden Joko Widodo.