Jelang Pilpres 2024, Polda Bali Tegaskan Netralitas Harga Mati
DENPASAR - Polda Bali menegaskan para personel kepolisian di Bali netral dalam Pemilihan Umum (Pemilu) khususnya Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengatakan, pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil Presiden dan anggota legislatif akan digelar 92 hari lagi, tepatnya tanggal 14 Februari 2024.
Sebagai penjaga keamanan dalam negeri, polri akan berada di garda terdepan bersinergi dengan TNI untuk mengamankan seluruh kegiatan tahapan Pemilu 2024.
"Polri khususnya Polda Bali memastikan akan bersikap netral dalam menghadapi kontestasi setiap tahapan Pemilu 2024," kata dia, Senin, 3 November.
Netralitas Polri diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Polri. Pada Pasal 28 ayat (1) disebutkan Polri harus bersikap netral dalam kehidupan politik. Selain itu anggota Polri juga tidak boleh terlibat dalam kegiatan politik praktis.
Selain itu, sikap netral Polri dalam kehidupan berpolitik khususnya pemilu juga diatur secara rinci dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022.
"Kami memaklumi bahwa dalam setiap tahapan pemilu ada gesekan-gesekan antar pihak yang berkontestasi sehingga berdampak pada beredarnya isu-isu negatif di tengah masyarakat. Bahkan, sejumlah pihak memanfaatkan momen beberapa peristiwa untuk menyebarkan hoaks sehingga membuat kondusivitas kamtibmas dan kepercayaan masyarakat kepada Polri menjadi terganggu," ujarnya.
Baca juga:
- Calon Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Jamin TNI Netral di Pemilu 2024
- Jalani Uji Kelayakan DPR, Jenderal Agus Subiyanto Beberkan Visi Misi Panglima TNI
- Bakal Diperiksa Dewas KPK Hari Ini Malah Datang Besok, Apa Saja Kegiatan Firli di Kantor?
- Bertemu Joe Biden, Jokowi Bawa Hasil KTT OKI Soal Konflik Israel-Palestina
Polda Bali meminta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar. Ditegaskan loyalitas polri khususnya Polda Bali kepada masyarakat dan negara bersifat tegak lurus sesuai amanat Undang-undang.
"Netralitas polri dalam Pemilu, termasuk pilkada, pileg dan pilpres adalah harga mati," ujarnya.