Kenal Sejak 1990, Elite Gerindra Ini Tak Percaya Pengakuan Ahmad Aulia Soal Munarman: Gaya Berjuangnya Beda dengan ISIS, Anti Kekerasan
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Habiburokhman mengaku mengenal mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman sejak 1990-an.
Tidak mungkin Munarman yang vokal di muka umum terlibat dalam jaringan atau kelompok teroris, ISIS.
"Cara berjuang Munarman jauh dengan yang dilakukan ISIS. Beliau terbiasa berjuang di area terbuka, area terang benderang, tidak melakukan kekerasan dan lain sebagainya yang menjadi ciri dari ISIS," jelasnya dalam diskusi virtual yang digelar Minggu, 14 Februari.
Selain alasan personal, bukti video pengakuan terduga teroris yang menyeret nama Munarman tidak cukup kuat sebagai barang bukti. Perlu ada komunikasi, dokumen, keterangan seseorang sebagai bukti pendukung lainnya.
Lagipula, tegas Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, terkesan aneh video yang merupakan materi penyelidikan dan penyidikan pihak berwajib justru bocor ke publik.
Bila itu produk hukum, lebih baik ditelusuri dulu kebenarannya, ditindaklanjuti secara hukum, dicari korelasi antara satu fakta dengan fakta lainnya.
"Tentu akan menimbulkan pertanyaan, orang itu secara merdeka atau tidak menyampaikannya. Maksudnya tertekan atau tidak," jelas dia.
Baca juga:
- Bukti Video Tak Cukup Meyakinkan, Politisi Gerindra Habiburokhman Tolak Percaya Munarman Terlibat ISIS
- Baiat Terduga Teroris Dihadiri Munarman, Polri: Masih Didalami Densus 88
- Kesaksian Lengkap Ahmad Aulia, Terduga Teroris yang Seret Nama Munarman FPI Saat Baiat
- Baiat Terduga Teroris Seret Nama Munarman FPI, Polri: Masih Menunggu Kerja Densus 88
Di samping itu, Habiburokhman mengaku tidak percaya FPI memberikan dukungan kepada ISIS. Pasalnya, dugaan itu tidak pernah terbukti.
"Kalau toh ada kejadian tahun 2015, itu enam tahun yang lalu, dalam penyidikan tindak pidana teroris saya rasa biasanya dilakukan dengan cepat," tuturnya.
Meksi begitu, Habiburokhman menyerahkan kasus ini kepada pihak yang berwajib untuk meproses penyelidikan dan penyidikan. "Jadi kita serahkan saja ini kepada proses hukumnya seperti apa, kita enggak bisa bernarasi, enggak bisa juga berspekulasi dalam kasus ini," ucapnya.
Terseretnya nama Munarman dalam kelompok teroris pertama kali diketahui lewat pengakuan terduga teroris bernama Ahmad Aulia (AA). Ahmad Aulia ditangkap di Makassar.
Ahmad Aulia mengatakan, dirinya berbaiat ke Abu Bakar Al Baghdadi, pimpinan ISIS, saat deklarasi FPI mendukung Daulatul Islam pada Januari 2015. Saat berbaiat dihadiri Munarman selaku pengurus FPI Pusat, Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri yang memimpin baiat. Setelah baiat, Ahmad Aulia mengaku rutin mengikuti taklim di markas FPI Makassar.