Closing Statement Tedi Bharata di IHCS 2023: Pentingnya Transformasi Human Capital
JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara yang menjadi narasumber pertama di hari kedua IHCS 2023 menekankan pentingnya menerapkan konsep Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) atau keragaman, kesetaraan, dan inklusivitas. Suahasil menggarisbawahi bahwa ketiga aspek tersebut harus dijadikan landasan untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan produktivitas. Keberagaman harus menjadi sarana untuk mencapai kesetaraan, dan kesetaraan harus menghasilkan inklusivitas.
Dalam sesi "Cultivating a Sustainable Culture in Transformation Journey," Direktur SDM PT Pupuk Indonesia (Persero), Tina Kemala Intan, menjelaskan bagaimana kebijakan Respectful Workplace Policy (RWP) telah berkembang progresif dalam mengatur prinsip-prinsip lingkungan kerja yang aman dan kondusif. Konsep DEI, terutama dalam hal keberagaman, telah diterapkan dengan baik.
Selanjutnya, di sesi “Nurturing a Culture of Diversity-Equity-Inclusion and Long-Term Empowerment”, Direktur Keuangan PT PLN (Persero), Sinthya Roesly, menunjukkan bahwa konsep DEI pada akhirnya berdampak pada penerapan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG), yang kemudian mempengaruhi keuangan perusahaan. Penerapan DEI memainkan peran kunci dalam kinerja perusahaan, terutama dalam hal kesetaraan gender yang berdampak positif pada kinerja bisnis.
Pada sesi “Nurturing Team Excellence through Psychological Safety”, hadir Chief Human Capital Officer PT Telkomsel, Endi Muharam Perbawamukti dan Chief of Corporate Human Capital Development PT Astra International Tbk (ASII), Aloysius Budi Santoso
Kedua direktur human capital perusahaan terkemuka RI tersebut berkesempatan untuk membagikan insight-nya kepada para peserta IHCS 2023 di sesi Concurrent Class III. Pada sesi tersebut, Endi membagikan pengalaman pengembangan SDM melalui materinya yang bertajuk "Nurturing Team Excellence through Psychological Safety".
Melalui materi tersebut, Endi menekankan betapa pentingnya aspek Psychological Safety untuk mencetak SDM yang berkualitas. Seperti diketahui, Psychological Safety adalah kondisi di mana seseorang yakin bahwa mereka tidak akan mendapatkan konsekuensi jika mengungkapkan ide, gagasan atau sekadar pertanyaan di ruang publik.
"Kita harus mendorong leader untuk memberikan ruang kepada timnya. Bahkan ruang untuk gagal sekalipun. Oleh karena itu, ruang atau playing field untuk melaksanakan trial atau implementasi dari sebuah ide harus terbuka lebar," terang Endi.
Endi menyebutkan, jika para tim diberikan ruang terbatas untuk menyampaikan ide dan gagasan, maka kedepannya mereka akan berhenti untuk menyampaikan kembali hal-hal tersebut.
Lalu pada sesi plenary dengan topik “Harmonizing Human Potential: Insights from Artistry and Leadership” Musikus Addie MS menggarisbawahi pentingnya peran konduktor orkestra dan pemimpin perusahaan dalam mengarahkan anggota tim mereka untuk mencapai hasil terbaik. Keputusan dan gaya kepemimpinan pemimpin mempengaruhi kinerja bawahannya dan kemampuan mereka untuk menghasilkan produk berkualitas.
Acara ini ditutup dengan pidato oleh Tedi Bharata - Deputi Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN, dalam pidato penutupannya beliau memberikan apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggara acara, Forum Human Capital Indonesia (FHCI), atas kesuksesan IHCS tahun ini. IHCS bukan sekadar pertemuan biasa; ia menjadi cermin kemajuan nyata dalam pengelolaan human capital. Tedi berharap agar IHCS terus berkembang, meningkatkan kualitas, dan memberikan dampak yang lebih signifikan di masa depan.
Transformasi dalam pengelolaan human capital, khususnya dalam lingkup Badan Usaha Milik Negara (BUMN), menjadi sorotan dalam pidato Tedi. Ia menyatakan bahwa transformasi ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk lima tahun ke depan. Ini adalah tanda positif bagi perubahan dan perbaikan yang akan datang.
Baca juga:
IHCS tidak hanya sebagai wadah kolaborasi, melainkan juga sebagai ajang penghargaan bagi para pemangku kepentingan human capital di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi mereka sangat diakui dan berdampak.
Tedi Bharata juga mendorong semua peserta dan pemangku kepentingan yang hadir di IHCS untuk terus bertransformasi dan berkembang. Menurutnya, human capital adalah faktor kunci dalam mewujudkan perubahan berkelanjutan di dunia bisnis. IHCS 2023 membawa berbagai inovasi, seperti "Call for Paper" dan sesi mini games "AI Role Play Experience," yang memberikan pengalaman yang berharga terkait kecerdasan buatan.
Forum Human Capital Indonesia (FHCI) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta, narasumber, dan pemangku kepentingan yang telah ikut serta dalam Indonesia Human Capital Summit (IHCS) 2023. IHCS bukan sekadar pertemuan, melainkan sebuah perjalanan inspiratif menuju keunggulan dalam mengelola human capital. Kesuksesan IHCS tahun ini adalah cermin kemajuan nyata, dan kami berkomitmen untuk terus berkembang, meningkatkan kualitas, dan memberikan dampak yang lebih besar di masa depan.