Gerindra Singgung Ada Pihak yang Tak Suka Gibran, PKS: Kita Enggak Ada Masalah

JAKARTA - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menanggapi pernyataan Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang menyinggung ada pihak yang tak suka Gibran Rakabuming mencalonkan diri sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Mardani mengatakan, pihaknya tak masalah dengan pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo Subianto.

Menurutnya, seluruh anak muda Indonesia memang punya hak dan harus diberi kesempatan untuk maju menjadi pemimpin nasional.

"Anak muda punya hak, anak muda perlu diberi kesempatan, malah bagus. (PKS) Nggak ada masalah dengan anak muda," ujar Mardani, Sabtu, 11 November.

Namun, lanjut Mardani, perlu digarisbawahi bahwa proses yang dijalankan harus sesuai etika dan aturan. Sebagaimana ketentuan yang sudah diatur dalam perundang-undangan, khususnya terkait batas usia layak menjadi capres cawapres.

"Syaratnya, semua dilakukan dengan proses yang benar, proses yang beretika," jelas anggota Komisi II DPR itu.

PKS, kata dia, siap mendukung siapapun anak muda yang mau memimpin bangsa selama punya kualitas dan integritas dan benar-benar dipilih rakyat.

"(Prinsip) Kita dukung anak muda berkualitas dan berintegritas, selama itu pilihan rakyat mesti siap," tambah Mardani.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menduga ada pihak-pihak yang tidak suka dengan pasangan bakal capres-cawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan berkontestasi pada Pilpres 2024.

Ketidaksukaan itu, menurut Muzani, diduga karena ada pihak yang tidak siap dengan majunya putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai representasi anak muda untuk memimpin Indonesia di 2024 mendatang.

Terlebih, kata Muzani, peran pemuda di Pilpres 2024 akan lebih signifikan. Mengingat, hampir 60 persen pemilih di pemilu mendatang dari kalangan anak muda.

"Itu sebabnya banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak orang yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti," ujar Muzani dalam keterangan persnya Jumat, 10 November.