Elektabilitas Ganjar-Mahfud Menurun, Politikus PDIP Singgung Pemilu 2024 Diawali Penyelundupan Hukum
JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, menanggapi hasil survei Poltracking Indonesia yang menempatkan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di posisi kedua dengan perolehan elektabilitas sebesar 30, 1 persen.
Survei Ganjar-Mahfud juga disebut mengalami penurunan dibanding sebelum mendaftarkan diri ke KPU.
"Ini masih sangat fluktuatif ya," ujar Masinton dalam diskusi survei yang digelar Poltracking Indonesia, Jumat, 10 November.
Masinton lantas menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang berujung pada pemberhentian ketuanya karena terbukti melakukan pelanggaran kode etik atas putusan terkait gugatan batas usia capres cawapres.
Putusan itu dinilai untuk meloloskan putra sulung Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka untuk maju sebagai cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Legislator PDI Perjuangan itu menganggap, Pemilu 2024 sudah dimulai dengan 'penyelundupan' hukum.
"Belakangan ini yang dipertanyakan oleh publik adalah tentang adanya unsur, kalau saya membahasakan itu, ada unsur penyelendupan, terhadap putusan MK," kata Masinton.
"Kita lihat bagaimana sebuah aturan bisa ditabrak dan kemudian terjadi penyelundupan itu. Tentu bagi saya pemilu ini sudah diawali dengan start yang berpotensi adanya penyelundupan-penyelundupan hukum itu," imbuhnya.
Menurut Masinton, putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan ada pelanggaran akan mempengaruhi persepsi publik terhadap elektabilitas para pasangan calon.
Karena itu, anggota DPR dapil DKI Jakarta itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga pemilu bukan hanya sebagai ajang kontestasi lima tahunan semata. Namun, untuk memilih dan melahirkan pemimpin yang legitimate.
"Pemilu yang bisa menghormati proses, jujur, adil dan terpercaya. Dan pemilu yang berlangsung tanpa campur tangan kekuasaan negara. Ini yang harus menjadi konsen utama kita dalam menyelenggarakan momentum demokrasi 5 tahunan ini," tegas Masinton.
Baca juga:
Masinton juga memastikan, PDIP bersama parpol pendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD akan bekerja keras, turun langsung ke masyarakat menyampaikan ide, gagasan dan program-program ke depan.
"Karena pemilu ini bukan sekadar ajang menang kalah, tapi pemilu ini harus menjadi bagian konsolidasi demokrasi dan konsolidasi kebangsaan kita," kata Masinton.
"Kita jaga, berlangsung secara fair, adil jujur dan terpercaya hasilnya agar bisa melahirkan kepemimpinan yang legitimate di hadapan rakyat," pungkasnya.
Poltracking Indonesia memotret tren elektabilitas 3 pasangan calon pasca pendaftaran resmi capres dan cawapres 2024. Hasilnya, hanya pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang mengalami penurunan.
Dalam paparan hasil survei, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda, menjelaskan pada simulasi surat suara 3 nama capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh angka elektabilitas 40,2 persen, diikuti Ganjar Pranowo-Mahfud MD 30,1 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,4 persen.
"Tren elektabilitas tiga pasangan calon presiden-wakil presiden dari bulan September ke November 2023, pasangan Prabowo-Gibran mengalami kenaikan 9,5 persen, pasangan Anies-Muhaimin juga mengalami kenaikan 6,0 persen, sementara Ganjar-Mahfud mengalami penurunan 1,5 persen," ujar Hanta dalam paparan survei yang dipantau secara daring, Jumat, 10 November.