Semeru dan Dukono Erupsi, Prioritaskan Keselamatan Warga yang Tinggal Dekat Gunung
JAKARTA - Pemerintah diminta untuk memastikan keamanan warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur, dan Gunung Dukono di Pulau Halmahera, Maluku Utara. Terutama warga yang tinggal di dekat gunung.
"Pemerintah pusat dan daerah harus bekerja sama memastikan langkah-langkah perlindungan yang optimal bagi warga sekitar Gunung Semeru dan Gunung Dukono,” kata Ketua DPR Puan Maharani, Rabu 8 November.
Gunung Semeru mengalami erupsi setinggi 1.000 meter dari atas puncak sekitar pukul 10.53 WIB pagi tadi. Saat ini Gunung Semeru berada pada Status Level III atau Siaga, dengan jarak erupsi sekitar 13 km dari puncak gunung.
Sementara itu, erupsi pada Gunung Dukono sudah terjadi sejak awal bulan Oktober lalu. Hingga hari ini, Gunung Dukono telah mengalami 36 kali letusan dan 70 kali gempa. Status Gunung Dukono berada pada level II atau waspada.
Gunung Dukono juga mengeluarkan abu vulkanik hingga ke Kota Tobelo yang berjarak 22 kilometer dari kawah gunung api tersebut. Selain Kota Tobelo, abu vulkanik juga melanda delapan desa yang berada di dekat dengan Gunung Dukono.
Kedelapan desa yang terdampak abu vulkanik itu adalah Made, Popilo, Gorua, Wari Ino-Weri, Buwaele, Gura, Kampung Cina, dan Gamsungi. Desa Made hanya berjarak 15 kilometer dari Gunung Dukono. Puan pun meminta Pemerintah setempat untuk memantau kondisi warga terdampak.
“Kebutuhan dasar untuk mencegah dampak dari abu vulkanik harus dipenuhi, misalnya penyediaan masker. Termasuk dengan menyiapkan tenaga medis yang dapat merawat warga apabila mengalami gejala dampak dari abu vulkanik,” lanjut Puan.
Baca juga:
Puan juga meminta Pemerintah bersiap untuk situasi terburuk, misalnya upaya evakuasi dan penyiapan tempat pengungsian bagi warga bila erupsi semakin parah.
“Baik untuk warga yang berada di sekitar Gunung Dukono maupun Gunung Semeru. Pemerintah bekerja sama dengan instansi terkait seperti BPBD harus memastikan keamanan warga,” tegas Puan.
Erupsi gunung merapi, kata dia, jadi peringatan terhadap potensi bencana alam di Indonesia yang terletak di Jalur Cincin Api. Puan meminta Pemerintah selalu siaga bencana.
Puan pun mengingatkan Pemerintah agar melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas di sekitar gunung yang tengah erupsi. Dengan begitu, imbauan agar masyarakat menjauhi Gunung Dukono dan Gunung Semeru dapat maksimal.
“Banyak masyarakat setempat yang mengandalkan hidup dengan berkebun atau berladang di sekitar gunung. Sosialisasikan dengan pendekatan yang humanis agar warga berkenan untuk sementara menjauhi dulu gunung untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Puan.
Lebih lanjut, sosialisasi juga perlu dilakukan bagi para pendaki maupun wisatawan. Puan mendesak agar sistem peringatan ditingkatkan dan pendaki diberikan informasi yang lebih jelas mengenai keamanan mereka dengan tidak beraktivitas dulu selama gunung masih erupsi.
“Erupsi Gunung berapi adalah peringatan nyata akan potensi bencana alam di Indonesia. Tindakan cepat dan koordinasi yang baik dari Pemerintah adalah kunci dalam melindungi keselamatan masyarakat,” terangnya.