Review Film SIJJIN: Gambaran Sadis Obsesi Cinta yang Membawa Petaka

JAKARTA - Rumah produksi Rapi Films bekerja sama dengan Sky Media dan Legacy Pictures merilis film horor terbaru mereka yang diadaptasi dari film horor di Turki berjudul Sijjin. Film ini sendiri disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu dan dibintangi oleh Niken Anjani, Ibrahim Risyad hingga Anggika Bolsterli.

Secara garis besar, Sijjin bercerita tentang Irma (Anggika Bolsterli) yang jatuh cinta pada Galang (Ibrahim Risyad), sepupunya yang sudah menikah dengan Nisa (Niken Anjani) dan punya anak perempuan bernama Sofia. Irma yang masih terobsesi kepada Galang dan ingin memiliki nya kemudian memutuskan untuk pergi ke dukun demi mengirim santet pada Nisa dan seluruh perempuan di keluarga Galang agar mati dalam lima malam.

Sejak itu, muncul gangguan mistis, kesurupan, dan kematian di rumah Galang. Namun, yang tak diduga Irma, ancaman itu juga mengincarnya dan keluarganya.

Dari awal film cerita yang dibangun tidak bertele-tele melainkan dijelaskan dengan singkat, jelas, dan padat karakter-karakter di dalam film ini dan memiliki peran sebagai apa, sehingga penonton tidak harus menebak-nebak peran setiap karakter yang ada di dalam film dan bisa menikmati film dengan lebih santai.

Di dalam film ini, penampilan Angelika Bolsterli yang memerankan sosok pelakor alias perebut laki orang sangat digambarkan dengan baik. Dari cara dia berdandan, pakaian yang dia gunakan, hingga gerak-geriknya sebagai wanita yang memang sedang menggoda suami orang. Penampilan Anggika di film ini merupakan salah satu hal yang menjadi sorotan bagi para penontonnya.

Tidak hanya Anggika, Niken Anjani yang berperan sebagai istri yang dikhianati oleh suaminya dan memiliki karakter istri yang biasa-biasa saja dan penurut juga dimainkan dengan baik oleh Niken. Selain itu, sebagai seseorang yang tidak pernah menonton film horor, Niken cukup baik dalam menunjukkan gerak-gerik orang yang kerasukan setan secara perlahan-lahan.

Selanjutnya, di dalam film Sijjin ini meski tidak banyak menggunakan efek suara atau latar suara tetap mampu membuat suasana menjadi mencekam. Keheningan yang seakan dibangun membuat penonton menjadi bertanya-tanya kejadian apa yang sebenarnya akan terjadi. Hal ini membuat film Sijjin ini menjadi berbeda dengan film horor lainnya yang menonjolkan suara keras untuk menimbulkan efek jumpscare pada filmnya.

Bercerita mengenai ilmu santet, teror-teror yang diberikan di dalam film ini dihadirkan secara perlahan-lahan dan digambarkan betapa kejamnya efek santet tanpa digambarkan secara berlebihan yang menimbulkan efek jijik kepada penontonnya.

Film Sijjin memiliki pesan sederhana terkait obsesi akan suatu hal mengajarkan kita untuk mampu mengontrol diri. Film Sijjin akan tayang di bioskop Indonesia pada 9 November mendatang.