Perahu Berisi WNA Belanda Tenggelam di Perairan Laut Haria Maluku , 1 Hilang dan 6 Selamat
AMBON - Sebuah kapal laut dengan membawa tujuh penumpang berangkat dari Pulau Molana menuju Desa Haria Maluku Tengah, terbalik di Perairan Laut Haria sekitar pukul 16.30 WIT, pada Sabtu kemarin.
Informasi kecelakaan laut tersebut diterima Comm Centre Basarnas Ambon dari warga sekitar pukul 10.55 WIT Minggu pagi tadi. Dengan bergerak cepat satu Tim SAR Gabungan dikerahkan menuju lokasi kejadian guna melaksanakan Operasi SAR pada koordinat 3°36'33.51" S - 128°36'17.40" E, jarak -+ 17,52 Nm, dan Heading 94,39° arah Timur dari Kantor SAR Ambon," kata Arif Anwar.
Upaya pencarian korban oleh tim gabungan itu, selama sehari di sekitar perairan laut Desa Haria Kabupaten Maluku Tengah, belum menemukan tanda-tanda keberadaan satu korban," kata Kepala Basarnas Ambon, Muhammad Arif Anwar, dalam rilis pada Minggu 5 Agustus.
"Enam penumpang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke tepi pantai, dan satu orang korban masih dalam pencarian oleh tim gabungan," ungkapnya.
Diketahui, perahu katinting itu membawa tujuh penumpang dan empat di antaranya adalah warga negara asing (WNA) Belanda . Perahu itu melakukan perjalanan ke Pulau Haria, Maluku Tengah, Maluku.
Baca juga:
- Motivasi Mahasiswa Bekerja, Mensos Risma: Pegawai Kemensos Hampir 99,9 Persen Bukan Tenaga Teknis
- Elon Musk Luncurkan Model AI Pertama dari xAI, Diklaim Paling Baik
- Dikalahkan Forest, Aston Villa Buang Kesempatan ke Tiga Besar
- Ternyata, Freddie Mercury Anggap Somebody to Love Lebih Keren dari Bohemian Rhapsody
Penumpang yang merupakan WNA Belanda itu, yakni Daan Orbons (21), Gaia Annelee De Koning (21), Cornelis Lafeber (65) dan Thom Luuk Stephan Van Der Lely (20). Sementara tiga penumpang asal Maluku yaitu, Souisa (60), Nurul Hidayah Wattiheluw (30) dan satu masih dalam pencarian, yaotu David Matheos Amahorseja (49).
Untuk sementara operasi pencarian yang dilakukan tim SAR gabungan dari Basarnas Ambon, Polairud Polda Maluku, Lantamal IX Ambon dan masyarakat setempat dihentikan. Operasi pencarian akan kembali dilakukan Senin (6/11/2023) pagi.