Dua WK Migas di Blok Warim Dilelang, Menteri ESDM Bocorkan Kriteria Peminatnya
JAKARTA - Pemerintah diketahui telah melelang dua wilayah kerja (WK) di blok migas Warim yakni Akimeugah 1 dan Akumeugah 2. Berdasarkan penuturan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji, kedua blok migas tersebut sudah menemukan peminat namun belum dirinci perusahaan mana yang akan mengelola wWK tersebut.
Menanggapi hal ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin tasrif memberikan bocoran terkait kriteria perusahaan yang akan mengelola WK yang bersebelahan dengan Taman Nasional Lorentz ini.
Arifin menyebut, perusahan tersebut tergolong perusahaan besar dan mampu melakukan eksplorasi di daerah-daerah sulit.
Asal tahu saja, Kementerian ESDM melabeli Blok Warim dengan kategori berisiko tinggi.
"Yang mau adalah yang di daerah sulit. Harus yang punya kemampuan besar," ujar Arifin kepada media diGedung Kementerian ESDM, Jumat 3 November.
Dia menyebut, perusahaan tersbut harus yang mampu baik secara keuangan maupun dari kemampuan eksplorasi sebab jika tidak, perusahaan tersbut harus mencari partner baru dan akan memakan biaya yang cukup besar.
"Makanya kita juga nyari jodoh (untuk Warim) harus pinter-pinter," kata dia.
Sebelumnya Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Tutuka Ariadji mengatakan pihaknya memasukkan kedua WK ini ke dalam kategori WK dengan risiko tinggi dan meminta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan konsorsium atau kerja sama agar dapat menekan risiko.
Tutuka menyebut, agar dapat segera dilakukan eksplorasi, Kementerian ESDM memotong wilayah yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Lorentz yang memang bersinggung dengan WK tersebut.
Baca juga:
"Akimeugah itu nama dulunya Warim. Kita potong untuk tidak berhubungan dengan Taman Lorentz karena urusannya panjang dan harus dengan Unesco selain dengan KLHK," ujarnya dalam acara “Menelisik Prospek Energi 2024 Gurih atau Hambar?”, Rabu 25 Oktober.
Setelah memotong WK tersebut, Tutuka mengakui jika terdapat pengurangan potensi gas yang dapat dieksplorasi. Meski demikian Tutuka menyebut potensi yang ada masih cukup besar.
Tutuka juga mengatakan Kementerian ESDM telah mengantongi beberapa nama KKKS yang berminat dengan WK Akimeugah namun dirinya enggan membeberkan nama-nama tersebut. Ia beralasan, Kementerian ESDM mendorong KKKS tersebut untuk membentuk konsorsium dalam mengembangkan WK yang terletak di Papua tersebut.