Dampak Proyek Ipal Komunal, Warga Rusun Johar Baru Terserang Penyakit Sesak Nafas dan Gatal

JAKARTA - Dampak dari pembangunan Ipal Komunal oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, kalangan anak hingga dewasa warga Rumah Susun Tanah Tinggi (Rustanti), Johar Baru, Jakarta Pusat mengalami sejumlah penyakit, mulai dari gangguan pernapasan, gatal-gatal hingga pilek.

Misti (48) salah satu warga Rumah Susun (Rusun) Tanah Tinggi, Johar Baru mengatakan, gara-gara pembangunan ini banyak warga yang alami sesak nafas, karena debu yang cukup tebal dan gatal-gatal.

"Infonya ini nanti tempat penampungan limbah dari rumah warga," ujarnya kepada wartawan, Jumat, 3 November.

Misti mengatakan, lokasi tempat dibangunnya Ipal Komunal ini sebelumnya lahan Ruang Publik Terpadu Anak (RPTRA) Rusun Tanah Tinggi. Akibat pembangunan ini ruang bermain anak-anak menjadi hilang.

"Kita minta pekerja pembangunan ini lihat kondisi wilayah. Ini akses jalan warga juga jadi banyak tanah dan sangat bahaya juga kalau hujan karena licin," katanya.

Misti juga sudah melapor ke kelurahan dan kecamatan namun belum ada tindak lanjut. Pembangunan ini terkesan tidak memperdulikan dampak kesehatan warga.

"Banyak warga di sini yang jadi sakit. Kita sudah tegur berkali-kali tapi tetap saja seperti ini dan terkesan tidak peduli dengan kondisi warga. Di sini warga setiap hari menghirup debu," ujarnya.

Lurah Tanah Tinggi Nino Ardiansyah membenarkan adanya informasi warga yang mengalami sakit pernafasan karena dampak pembangunan Ipal Komunal.

"Iya saya dapat info kalau ada warga yang sakit khususnya mengalami gangguan pernapasan," katanya.