5 Fakta Kasus Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja

YOGYAKARTA – Kasus penemuan mayat berinisial HR (50) dan AQ (20 di Jalan Balai Rakyat Tiga, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, pada Sabtu 28 Oktober, masih menyisakan banyak tanda tanya. Apa yang menyebabkan bapak dan anak itu tewas membusuk masih misterius.

Belakangan, mulai terungkap sejumlah fakta setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan. Berikut fakta kasus bapak dan balita tewas membusuk di Koja yang dirangkum VOI, Selasa, 31 Oktober 2023.

Fakta Kasus Bapak dan Balita Tewas Membusuk di Koja

1. Polisi temukan luka di wajah anak

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan membeberkan hasil pemeriksaan jenazah bapak berinisial HR dan balita AQ yang ditemukan tews membusuk di rumah di Koja, Jakarta Utara.

Menurut keterangan Kombes Gidion, ditemukan luka di bagian wajah dan kening balita AQ.

“Ada luka di bagian wajah dan kening (tapi). Tidak tampak luka kasat mata,” ujar Kombes Gidion kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Utara, Senin, 30 Oktober 2023.

Dia menambahkan, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk mengetahui penyebab kematian dari bayi tersebut.

2. Ada darah di sekitar tubuh bapak

Sedangkan pada tubuh HR tidak ditemukan luka terbuka. Akan tetapi, Gidion mengatakan ada darah di sekitar jasad HR.

“Ada darah di sekitar jasad tubuh, tapi tidak ditemukan luka terbuka,” terang Kapolres Metro Jakarta Utara.

3. Jarak kematian bapak dan balita tidak sama

Berdasarkan penuturann Kombes Gidion, jenazah HR sudah 10 hari tergeletak di rumahnya. Sementara anaknya yang masih balita, AQ sudah tiga hari tewas sejak ditemukan pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

“Hasil otopsi hanya usia kematian dari korban bapak sekitar 10 hari. Sementara anak kematian tiga hari,” ucap Gidion.

4. Saat penemuan jasad, ada istri dan anak sulungnya di dalam rumah

Sejumlah warga Jalan Balai Rakyat Tiga, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara mengaku sejak dua minggu sebelum ditemukannnya 2 jasad membusuk, HR dan AQ, sudah tercium bau busuk dari rumah korban.

Hal ini disampaikan oleh salah satu warga bernama Bambang. Ia mengaku mencium bau tidak sedap ketika melewati rumah korban.

 “Kalau (bau) bangkai binatang 2 minggu. Ini kok tidak hilang (baunya),” ucap Bambang di lokasi kejadian, Senin, 30 Oktober.

Bambang yang curiga dengan bau tidak sedap itu, memanggil Bhabinsa dan ketua RT setempat untuk mengecek di tempat kejadian perkara (TKP).

Setibanya di lokasi, ternyata pintu rumah korban terkunci rapat. Terpaksa diambil tindakan dengan mendobrak rumah korban.

“Dilihat di rumahnya diketok-ketok tidak dibuka pintunya. Setelah Bhabinsa insiatif suruh dobrak, dobrak lah. Pas di dobrak, istrinya ada di ruang tamu,” katanya.

Selain itu, ditemukan juga anak sulung HR yang masih dalam keadaan hidup. Keduanya kini menjalani perawatan intensif di RUmah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

“Belum tahu alasannya (kenapa enggak melapor), karena istrinya sakit. Saat ini juga langsung dirawat. Kemudian, anak yang tua juga sedang dirawat,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh, Sabtu, 28 Oktober 2023.

5. Bapak sempat mengaku sakit

Sebelum ditemukan tewas membusuk bersama anaknya yang masih balita, HR sempat mengaku tidak enak badan.

Hal ini disampaikan oleh Fitra, salah satu pedagang yang berjualan di samping rumah korban.

Fitra mengatakan sebelum Hamka ditemukan meninggal dunia, ia mengaku sempat berbincang-bincang dengan korban.

Dalam percakapannya, Hamka mengaku kondisinya tidak enak badan. Alasannya karena cuaca yang cukup terik sehingga badannya menjadi sakit.

“Saya tidak lihat tanggal. Itu juga posisinya pas dia lagi sakit. Kan saya sempat tanya, 'pak Hamka, kok tumben lemes amat?'. 'Iya, lagi sakit saya, enggak enak badan,” kata Fitra saat ditemui di lokasi, Senin, 30 Oktober.

Setelah berbincang dan membeli kue, Fitra menyampaikan Hamka langsung masuk ke rumah.

Setelah pertemuan itu, Fitra mengaku tidak pernah bertemu satu pun dari keluarga tersebut. Ia berpikir, mereka tengah pergi, karena latar belakang keluarga itu merupakan pemilik travel umroh.

“Semenjak itu, kirain saya pergi orangnya. Ya sudah, enggak kepikiran dia di rumah. Ternyata meninggal dunia (Pak Hamka),” katanya.

Demikian informasi tentang fakta kasus bapak dan balita tewas membusuk di Koja. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.