Pastikan Pasokan Air Bersih ke Warga Terdampak Kebakaran Merbabu
JAKARTA - Pemerintah harus bisa memastikan pasokan bantuan kepada masyarakat, terutama air bersih terkait kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGB) yang mengakibatkan 391 jiwa mengungsi.
"Dalam kondisi darurat seperti ini, akses terhadap pasokan makanan dan air bersih sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan para pengungsi," ucap Ketua DPR Puan Maharani, Senin 30 Oktober.
Seperti diketahui, kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Jawa Tengah, berangsur mulai padam di mana kebakaran sudah terjadi sejak terjadi pada Jumat (27/10) lalu. Berdasarkan data Balai TNGM menyebut, kebakaran hutan lahan lahan mencapai 848,5 hektare.
Kebakaran mencakup tiga daerah yakni Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, dan Kabupaten Magelang. Akibat kebakaran itu permukiman warga juga terdampak asap.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sebanyak 391 warga dua desa diungsikan akibat terdampak kebakaran Gunung Merbabu. Kedua desa yang terdampak kebakaran hutan dan lahan terjadi di Desa Batur dan Tajuk, Getasan, Kabupaten Semarang.
“Pastikan kebutuhan dasar masyarakat tidak banyak terdampak, termasuk makanan. Berikan pelayanan kesehatan bagi yang membutuhkan, dan air bersih juga harus terjamin untuk warga,” tutur mantan Menko PMK itu.
Puan mengatakan, akses air bersih untuk warga sangat penting. Hal ini menyusul kebakaran, pipa air bersih di lereng Gunung Merbabu rusak terbakar.
Seperti di Boyolali, fasilitas air bersih untuk 2 desa di Kabupaten tersebut terdampak kebakaran di mana jaringan pipa air sepanjang 25 kilometer rusak akibat kebakaran kawasan Merbabu. Jaringan pipa tersebut selama ini digunakan untuk mengalirkan air bersih dari 4 sumber yang ada di Gunung Merbabu ke Desa Jlarem dan Ngadirojo.
Selain itu, pipa air bersih milik warga Mongkrong terbakar sepanjang sekitar 3 kilometer karena posisinya tidak ditanam di tanah. Sementara untuk wilayah Magelang, pasokan air bersih terhenti untuk 3 desa meliputi Desa Kenalan, Desa Pogalan, dan Desa Genikan.
“Kebakaran hutan di kawasan Merbabu menimbulkan dampak yang cukup besar bagi warga. Kami mendorong Pemerintah untuk cepat memberikan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak,” ungkap Puan.
Baca juga:
Legislator dari Dapil Jawa Tengah V tersebut mengingatkan, warga juga membutuhkan bantuan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat kebakaran di Merbabu. Puan meminta ada sinergitas yang efektif antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Perbaikan infrastruktur yang rusak, termasuk jaringan pipa air bersih harus segera ditangani. Jangan sampai masyarakat kesulitan mendapat air bersih dalam waktu yang lama,” sebutnya.
Di sisi lain, Puan meminta Pemerintah daerah mewaspadai terjadinya kebakaran di kawasan Gunung Merbabu, khususnya untuk area wilayahnya. Sebab cuaca panas ekstrem belakangan banyak menjadi pemicu kebakaran kawasan hutan.
"Kita saat ini tengah menghadapi perubahan iklim yang cukup ektrem. Di mana cuaca panas tahun ini melebihi tahun-tahun sebelumnya serta menjadi pemicu kebakaran area hutan dan lahan," jelas Puan.
"Saya pun mendorong Pemda untuk lebih responsif apabila melihat titik kebakaran dan memadamkannya dengan cepat bekerja sama dengan stakeholder terkait sehingga meluasnya kebakaran bisa diminimalisir agar warga tidak semakin terdampak," sambung cucu Bung Karno tersebut.