Pria Paruh Baya Diamankan Petugas TransJakarta karena Rekam Bagian Tubuh Penumpang Wanita
JAKARTA - Seorang karyawati penumpang bus TransJakarta mendapat perbuatan tak menyenangkan oleh penumpang pria di dalam bus yang tengah beroperasi.
Wanita bernama Yossi menjadi korban pelecehan seksual berupa perekaman video tak senonoh oleh pelaku pria paruh baya yang memakai peci bernama Arsad. Namun, korban berhasil mengetahui aksi pelaku dan memergokinya.
Menurut keterangan korban kepada VOI, kejadian itu terjadi di kawasan Tol Merak Jakarta, Tangerang arah ke halte Islami, Kota Tangerang pada Jumat, 27 Oktober, malam.
Saat itu, korban tengah menumpangi bus TransJabodetabek T11 rute Bunderan Senayan-Poris Plawad. Korban duduk di dalam bus tersebut sambil bermain handphone miliknya.
Namun di depan korban terdapat seorang pria paruh baya memakai peci dan tas ransel yang ditaruh di depan tubuhnya. Secara diam-diam, pelaku merekam salah satu bagian tubuh korban secara dengan handphone miliknya.
"Jadi posisi lagi nunggu bus tiba (dari Bunsen - Islamic Tangerang) sambil baca-baca artikel. Kondisi lagi penuh juga. Terus tiba-tiba ada penumpang, wanita yang posisinya di belakang si aki aki (pelaku) itu teriak. Mbak, dari tadi mbak divideoin sama bapak itu (pelaku)," kata korban Yossy kepada VOI, Minggu, 29 Oktober.
Sadar aksinya mulai diketahui, pelaku berusaha menghapus rekaman video tak senonoh itu, namun berhasil digagalkan korban. Dengan gerak cepat dan dibantu petugas keamanan TransJakarta. Petugas pun mengamankan handphone milik pelaku untuk dilakukan pemeriksaan.
"(ternyata) Benar ada videoku yang memang difokuskan ke bagian pinggang ke bawah. Lalu si bapak (pelaku), berusaha merebut kembali handphone miliknya dan meresahkan penumpang lainnya terutama para wanita," ucapnya.
Pelaku pun diamankan petugas TransJakarta. Sementara korban sempat mendapatkan dukungan moral dari penumpang wanita lainnya karena berani speak up. Korban dan pelaku kemudian diamankan petugas TransJakarta ke halte Poris Plawad untuk dimintai keterangan.
Baca juga:
- Kebakaran Rumah Warga di Pedati, Sembilan Unit Mobil Damkar Diterjunkan ke Lokasi
- Pihak SMPN 132 Cengkareng Berlakukan PJJ 1 Hari Pascaperistiwa Murid Jatuh dari Lantai 4
- Tiga Pemotor Tewas Usai Terseret 100 Meter di Kemayoran Akibat Ditabrak Innova Putih, Pengemudi Mobil Sempat Kabur
- Rumah di Duren Sawit Terbakar Akibat Tabung Gas 3 Kg Subsidi Pemerintah Bocor
Namun saat digelandang petugas, pelaku terlihat tidak merasa bersalah. Pelaku justru tersenyum saat diamankan petugas.
"Pelaku ini malah ketawa-ketiwi. Petugas TransJakarta sangat koperatif melindungi korban, bahkan hingga ke Polres. Saya berani speak up agar segera ditindaklanjuti, karena jika korban tidak speak up, setelah pelaku turun maka hal ini tidak dapat diproses," ucapnya.
Selanjutnya, petugas TransJakarta menyerahkan pelaku ke Polresta Tangerang berikut barang bukti rekaman video tak senonoh untuk diproses hukum. Namun korban tidak membuat laporan lantaran menurut pihak kepolisian, tidak ada yang dapat bersaksi.
Korban berharap pelaku mendapatkan efek jera atas perbuatannya yang merugikan kaum wanita. Terlebih, saat di kepolisian, istri dan anak perempuan pelaku datang ke kantor polisi. Pelaku kemudian membuat surat pernyataan.
"(saya) Lebih percaya pembalasan jempol netizen lebih sadis dan kena mental. Bapak ini punya anak perempuan dan istri. Thx banget sama pelayanan Transjakarta, bener - bener ga cuma penyuluhan anti pelecehan seksual tapi juga dengan tindakan," tandasnya.