Gedung Putih Akui Presiden Biden Kirim Pesan kepada Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei
JAKARTA - Presiden Joe Biden telah mengirim pesan langka kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memperingatkan Teheran agar tidak menargetkan personel Amerika Serikat di Timur Tengah, kata Gedung Putih Hari Kamis, setelah serangkaian serangan terhadap pasukan Amerika di wilayah tersebut.
"Ada pesan langsung yang disampaikan,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pada konferensi pers, namun menolak menjelaskan lebih lanjut, melansir Reuters 27 Oktober.
Terkait ini, misi Iran untuk PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Sementara itu, para pejabat AS ingin menghindari konflik yang lebih luas di Timur Tengah, setelah serangan kelompok militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil.
Sekitar 900 tentara AS tambahan sedang menuju ke wilayah tersebut atau baru-baru ini tiba di sana, untuk meningkatkan pertahanan udara guna melindungi personel AS di tengah meningkatnya serangan di wilayah tersebut oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran, kata Pentagon.
Menurut Pentagon, pasukan Amerika Serikat telah diserang setidaknya 12 kali di Irak dan empat kali di Suriah dalam sepekan terakhir, tambahnya.
Pada Hari Rabu, Presiden Biden mengatakan dia telah memperingatkan Ayatollah Khamenei, Washington akan merespons jika pasukan Amerika terus menjadi sasaran, tetapi tidak mengatakan bagaimana pesan tersebut dikomunikasikan.
"Peringatan saya kepada Ayatollah adalah, jika mereka terus bergerak melawan pasukan tersebut, kami akan membalasnya, dan dia harus bersiap. Ini tidak ada hubungannya dengan Israel,” katanya kepada wartawan.
Dalam komentar yang diunggah di media sosial sebelum Kirby berbicara, seorang ajudan Presiden Iran Ebrahim Raisi membantah pernyataan Biden.
"Pesan-pesan AS tidak ditujukan kepada pemimpin kami dan bukan pula permintaan dari pihak Iran. Jika Biden berpikir dia telah memperingatkan Iran, dia harus meminta timnya untuk menunjukkan kepadanya teks pesan-pesan tersebut," tulis Mohammad Jamshidi.
Baca juga:
- PBB Identifikasi Komandan dan Unit Militer Israel yang Diyakini Bertanggung Jawab Atas Tewasnya Wartawan Al Jazeera
- Tank Israel Sempat Memasuki Gaza Beberapa Jam, IDF: Persiapan untuk Pertempuran Tahap Berikutnya
- Ungkap Pertemuan dengan Hassan Nasrallah pada Hari Serangan ke Israel, Wakil Pemimpin Hamas: Pertempuran Kami juga Pertempuran Hizbullah
- Ratusan Polisi Buru Pria Terkait Penembakan Massal di Maine Amerika Serikat
Secara terpisah, kantor berita Iran, IRNA, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, Amerika Serikat telah mengirim pesan kepada Iran, serta beberapa sekutu Teheran, seperti Hizbullah Lebanon, mengatakan tidak berusaha memperluas perang dan mendesak mereka untuk menahan diri.
"Amerika Serikat tidak bisa mengirim peralatan militer ke rezim Israel dan mengambil alih pengelolaan perang dengan satu tangan, sementara mengeluarkan pesan-pesan politik dengan tangan yang lain, dan berbicara tentang penolakannya terhadap perluasan perang," lapor IRNA mengutip pernyataan yang tidak disebutkan namanya kata sumber tersebut, seraya menambahkan sekutu Iran "bertindak independen dan tidak tunduk pada perintah Teheran."
Diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian pada Hari Kamis mengatakan di PBB, jika pembalasan Israel terhadap militan Palestina Hamas di Jalur Gaza tidak berakhir, maka Amerika Serikat bisa terkena imbasnya.