Sebut Lebanon akan Menanggung Akibat Jika Terjadi Perang, Presiden Israel: Hizbullah Bermain Api
JAKARTA - Presiden Isaac Herzog mengatakan Lebanon tidak bisa mengatakan pihaknya tidak bersalah, jika Israel mengalami serangan dari kelompok militan Hizbullah.
Bentrokan di perbatasan Lebanon-Israel beberapa waktu belakangan meningkat pesat, sejak kelompok militan Palestina Hamas melakukan serangan terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober lalu.
"Jelas, Lebanon akan menanggung akibatnya jika terjadi perang dengan Hizbullah," kata Presiden Herzog seperti melansir CNN 24 Oktober.
"Hizbullah bermain api," sebutnya.
Kendati demikian, Presiden Herzog mengatakan Israel tidak berminat untuk berkonfrontasi di perbatasan utara negaranya, merujuk pada batas wilayahnya dengan Lebanon.
"Kami tidak ingin terjadi konfrontasi di perbatasan utara kami atau dengan siapa pun," kata Herzog.
Diberitakan sebelumnya, PM Israel pada Hari Minggu memperingatkan Hizbullah agar tidak terlibat dalam perang, karena itu akan menjadi kesalahan dan dampaknya akan sangat merugikan bagi Lebanon.
"Jika Hizbullah memutuskan untuk ikut berperang, itu akan menjadi Perang Lebanon Kedua yang panjang," kata PM Netanyahu, menurut kantornya, merujuk pada perang Israel dengan Lebanon pada tahun 2006.
"Mereka akan membuat kesalahan dalam hidupnya. Kami akan menyerang mereka dengan kekuatan yang bahkan tidak dapat mereka bayangkan dan dampaknya terhadap mereka dan negara Lebanon akan sangat menghancurkan," tegas PM Netanyahu.
Kendati demikian, juru bicara Pemerintah Israel mengatakan, pihaknya tidak tertarik untuk membuka front pertempuran di perbatasan dengan Lebanon.
"Posisi Israel tetap tidak berubah. Israel tidak tertarik pada perang di dua front. Tujuan utama kami tetap mengalahkan dan melucuti Hamas," kata juru bicara Pemerintahan PM Benjamin Netanyahu, Eylon Levy.
Kemarin, militer Israel (IDF) melancarkan serangan udara terhadap posisi melompok militan Hizbullah yang dikatakan akan melakukan serangan ke wilayah Israel.
IDF mengatakan, serangan yang dilakukan terhadap posisi kelompok Hizbullah di Lebanon selatan itu berhasil menghancurkan fasilitas peluncur rudal anti-tank Hizbullah.
"Kelompok tersebut diduga berencana meluncurkan rudal di dekat kota perbatasan Shlomi" menurut IDF.
Baca juga:
- Tegaskan Rusia Tak Terkait dengan Kerusakan Pipa dan Kabel di Laut Baltik, Kremlin: Setiap Ancaman Tidak Dapat Diterima
- Siap Hadapi Serangan Darat ke Gaza, Juru Bicara Hamas Sebut Israel Tidak akan Menang
- IDF Siap Melakukan Serangan Darat ke Gaza, Menhan Israel Sebut Butuh Waktu 1-3 Bulan untuk Melenyapkan Hamas
- Gaza Kehabisan Pasokan Medis: Dokter Operasi Tanpa Morfin, Anak Korban Luka Bakar 60 Persen Tidak Dapat Penghilang Rasa Sakit
Pekan lalu, Juru bicara IDF Letnan Kolonel Jonathan Conricus memperingatkan Hizbullah bisa menyeret Lebanon ke dalam perang lantaran meluncurkan rudal ke wilayah Israel.
"Apa yang dilakukan Hizbullah saat ini adalah menyeret Lebanon ke dalam konflik yang bukan urusannya, dan tentu saja tidak akan menguntungkan," kata Letkol Conricus.
Ditambahkan Letkol Conricus, Hizbullah juga telah mencoba menyusup ke Israel, namun upaya itu berhasil digagalkan oleh IDF.