Dituduh Curi Dokumen, Ayah Tega Laporkan Anak Kandung ke Polres Jaktim, Ibunya Menangis Cari Keadilan

JAKARTA - Sambil berurai air mata, seorang wanita paruh baya berinisial HS bersama A, putranya, mendatangi Mapolres Metro Jakarta Timur pada Selasa, 24 Oktober, siang.

Mereka datang untuk menjadi saksi atas dugaan pencurian dokumen yang dilaporkan oleh mantan suami HS yang berinisial SR terhadap A, anak kandungnya. Anak kandung HS yang berinisial A dilaporkan atas pasal 362 KUHP oleh SR.

Dari keterangan HS, ibu kandung dari A, sebenarnya dokumen tersebut tidak hilang dicuri, tapi justru ditemukan oleh A yang merupakan anak kandung dari SR (pelapor).

"Dokumen itu ditemukan di dalam lemari, ketika A mau mengambil baju di dalam rumah yang berada di Pangkalan Jati VII, Jatiwaringin, Jakarta Timur," kata HS, ibu kandung dari A sambil meneteskan air mata kepada VOI di Mapolrestro Jakarta Timur, Selasa, 24 Oktober.

HS berharap Polres Metro Jakarta Timur memberikan keadilan bagi dirinya dan kedua anaknya. Pasalnya, pelapor juga merupakan ayah kandung dan mantan suami HS sendiri.

"Saya harap mendapatkan keadilan untuk kedua anak saya Angga dan Gideon. Setiap saya datang ke polres ini, tidak pernah ditanggapi. Saya minta keadilan saja untuk memperjuangkan kedua anak saya. Saya minta keadilan," ujarnya.

Sementara dari keterangan A, dirinya dituduh mencuri oleh ayah kandungnya sendiri yang berinisial SR.

"Dia bilang saya atau mamah saya mencuri, padahal dokumen itu saya temukan di rumah yang kami tempati di Jalan Pangkalan Jati VII, Jatiwaringin," kata A, disamping ibunya.

A pun heran atas sikap SR, ayah kandungnya yang justru tega menuduh dirinya mencuri dokumen.

"Yang saya heran juga, saya dituduh mencuri. Padahal saya saja tidak mengetahui apa - apa tentang dokumen itu. Saya hanya menemukan itu di rumah yang saya tinggali dengan ibu saya di Pangkalan Jati VII, Jatiwaringin. Makanya saya heran lihat manusia seperti itu," sesalnya.

Hingga berita ini ditulis, kasus tersebut masih ditangani oleh Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur.