Pendiri dan CEO Web Summit, Paddy Cosgrave, Mengundurkan Diri Setelah Kontroversi Komentar Konflik Israel-Hamas
JAKARTA - Paddy Cosgrave, pendiri dan CEO Web Summit, akhirnya mengundurkan diri pada Sabtu, 21 Oktober, setelah membuat komentar mengenai konflik Israel-Hamas yang memicu sejumlah perusahaan teknologi dan investor untuk menarik rencana mereka untuk menghadiri konferensi Web Summit di Portugal bulan depan.
"Dengan menyesal, komentar pribadi saya telah menjadi gangguan dari acara tersebut, dan tim kami, para sponsor, para startup, dan orang-orang yang hadir," kata Cosgrave dalam sebuah pernyataan, yang dikutip dari Reuters. "Sejujurnya, saya mohon maaf lagi atas setiap sakit hati yang telah saya sebabkan."
Web Summit, yang mengorganisir salah satu konferensi teknologi terbesar di dunia setiap tahun, akan menunjuk CEO baru secepat mungkin. Hal ini dikatakan juru bicara perusahaan dalam pernyataan yang dikirim melalui surel. Ia menambahkan bahwa Web Summit 2023 di Lisbon akan tetap dilaksanakan sesuai rencana.
Baca juga:
Menurut laporan Bloomberg pada Jumat, 20 Oktober, Google dan Meta Platforms Inc, serta beberapa perusahaan teknologi lainnya termasuk Intel Corp dan Siemens AG, memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam acara tersebut. Kongres tersebut dijadwalkan berlangsung dari 13-16 November.
Cosgrave mendapat kritik setelah sebuah posting di platform media sosial X pada 13 Oktober, yang merujuk kepada respons Israel di Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Kejahatan perang tetap menjadi kejahatan perang, bahkan saat dilakukan oleh sekutu, dan harus disebut apa adanya," tulis pos tersebut. Beberapa hari kemudian, pada Selasa, 17 Oktober ia meminta maaf atas komentarnya. Namun hingga kini Cosgrave tetap menjadi pemegang saham mayoritas di Web Summit.