4 Bulan Lebih Debit Air Bendung Katulampa di Bogor Kering
BOGOR - Kemarau panjang membuat ketinggian air di Bendung Katulampa, Bogor hingga Rabu 18 Oktober masih berada di titik nol sentimeter. Petugas jaga Bendung Katulampa Andi Sudirman mengungkapkan kondisi nol ini bahkan sudah berlangsung lebih dari empat bulan atau sejak pertengahan Juni lalu.
Dari pantauan mercu bendung, ketinggian air bahkan berada di batas level bawah sehingga kondisi ini termasuk kategori di bawah normal.
Titik nol yang tercatat di mercu bendung ini merupakan titik limpas yang mengarah ke Jakarta dan ini bukan berarti Sungai Ciliwung benar-benar tidak terdapat air.
"Artinya titik nol ini adalah debit limpas, setelah bendung Katulampa mengalirkan debit ke anak sungai Kali Baru," ungkap Andi.
Sementara itu ketinggian air di anak sungai Kalibaru pagi ini tercatat 1.600 liter/detik. Debit ini jauh berada di bawah kondisi normal, yaitu antara 3.500 hingga 4.500 liter/detik.
Andi mengungkapkan kondisi ini terbilang paling parah jika dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya hingga kini titik nol sudah berlangsung sejak pertengahan Juni lalu dan biasanya sudah akan naik di awal Oktober.
"Ini sampai pertengahan Oktober belum ada air. Ini yang kita khawatirkan," ungkapnya.
Baca juga:
- Pasangan Ganjar di Pilpres 2024 Diumumkan Hari Ini, Benarkah Mahfud MD?
- Dibacakan Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ini 5 Pernyataan Sikap Delapan Parpol yang Resmi Tolak Sistem Pemilu Proposional Tertutup
- Delapan Parpol Bakal Tolak Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Waketum NasDem: Ini Menyangkut Kepentingan Parpol, Tak Perlu Melibatkan Jokowi
- Pukulan Telak dalam Kasus Korupsi Hakim Agung, Ketua MA: Mohon Maaf yang Sebesar-besarnya
Andi mengungkapkan untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Bogor, Depok dan Jakarta pihaknya terpaksa harus melakukan penggiliran air. Biasanya petugas bendung akan membagi debit air sekitar 300 liter/detik menuju Jakarta dan sisanya dialirkan ke sungai Kalibaru untuk kebutuhan pertanian dan kolam di wilayah Bogor, Depok dan sebagian Jakarta Timur.
Selain itu debit yang ada juga harus dialirkan untuk kebutuhan taman di Istana dan Kebun Raya Bogor.