KKP: Penerapan CBIB Merupakan Wujud Semangat Konsep Ekonomi Biru
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut, penerapan Cara Budi Daya Ikan yang Baik (CBIB) pada budi daya udang merupakan wujud semangat konsep Blue Economy.
"Melalui penerapan CBIB, akan membawa produk asal Indonesia bersaing di pasar internasional. CBIB memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan," kata Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu dikutip dari laman resminya, Selasa, 17 Oktober.
Tebe, sapaan Tb Haeru Rahayu menyebut, penerapan CBIB juga bisa memberikan jaminan terhadap kelestarian lingkungan, yakni memperhatikan aspek kesehatan, serta mempertimbangkan aspek sosial ekonomi di antaranya kesejahteraan pembudidaya ikan.
Dia menambahkan, ada beberapa prinsip CBIB, salah satunya adalah pembuangan limbah. "Untuk mewujudkan prinsip tersebut, dalam usaha budi daya udang harus terus memperhatikan air masuk dan pembuangan limbah yang dihasilkan dari produksi tambak udang," ujar Tebe.
Menurutnya, pengelolaan limbah yang kurang bagus pada akhirnya akan memberikan dampak yang kurang bagus juga terhadap hasil produksi dan daya dukung lingkungan.
"Upaya mencegah permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan pengelolaan limbah yang bagus, semua petambak udang wajib membuat instalasi pengolahan air limbah (IPAL)," ucapnya.
Lebih lanjut, Tebe menilai, pengelolaan limbah melalui IPAL menjadi solusi utama bagi pelaku usaha yang belum mampu melepaskan air hasil budidayanya agar tidak mencemari lingkungan.
Baca juga:
"KKP saat ini terus mendorong pengembangan budi daya udang berkelanjutan, di antaranya membangun modelling Budi daya Udang Berbasis Kawasan (BUBK) di Kebumen, Jawa Tengah, dan melalui Infrastructure Improvement for Shrimp Aquaculture Project (IISAP)," tuturnya.
Melalui penerapan CBIB, lanjut Tebe, KKP diharapkan mampu mengejar target produksi dua juta ton udang pada 2024 dengan selalu memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
"Kami terus optimis menggenjot produksi udang nasional secara optimal, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan guna mencapai target pertumbuhan ekspor udang di 2024," pungkasnya.