Bakal Surati Kementerian ESDM, Pemprov Jabar Minta Petunjuk Penanganan Semburan Gas di Bogor

JABAR - Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar) melakukan penanganan semburan gas dari lubang galian di Desa Pasirlaja, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Semburan tersebut akibat warga menggali sumur hingga kedalaman sekitar 130 meter.

"Kita harus lihat dulu dari data-data yang ada. Mulai dari kronoliginya, proses pengeborannya, karena semua itu akan berkaitan," kata Kasi Energi dan Ketenagalistrikan pada Kantor Cabang Dinas (KCD) ESDM Provinsi Jabar Wilayah II Bogor Hariman Sutisna di Bogor, Kamis 12 Oktober, disitat Antara.

Ketika data sudah terkumpul, kata dia, Dinas ESDM Jabar kemudian bersurat kepada Kementerian ESDM untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

Hariman menjelaskan bahwa hingga kini pihaknya belum bisa menganalisa mengenai kandungan gas yang keluar dari lubang sumur di area kos-kosan itu.

"Kita akan koordinasikan masalah tim teknis (Kementerian ESDM) itu kapan datang ke sini, evaluasinya seperti apa. Sementara saya ingin tahu data-datanya dulu," terang Hariman.

Sementara Kapolsek Sukaraja, Polres Bogor, Kompol Birman Simanullang, mengungkapkan semburan gas bercampur air dengan ketinggian sekitar 50 meter itu terjadi sejak Rabu 11 Oktober sore pada pekerjaan pembuatan sumur bor di sebuah bangunan kos-kosan.

Semburan gas tersebut kian surut dan mulai benar-benar berhenti menyembur pada Kamis 12 Oktober siang.

Birman menjelaskan peristiwa semburan gas bercampur air itu terjadi saat para pekerja pengeboran mulai putus asa dan mulai membereskan peralatan, tiba-tiba air bercampur gas menyembur keluar dari lubang tanpa henti.

"Informasi dari pemilik kos, ini lagi kemarau dilakukan pengeboran untuk mencari mata air di bawah tanah. Sudah sebulan ini dilakukan pengeboran. Tidak dapat air, padahal sudah 130 meter," ungkapnya.

Birman memastikan telah melakukan pemasangan garis polisi di sekitar lokasi agar warga tidak mendekat. Selain itu, pemilik dan penghuni kos pun sepakat untuk mengosongkan tempat sementara waktu hingga situasi cukup aman.

"Ini kebetulan juga ada pagar. Jadi kita tutup semua jadi tidak ada masyarakat lalu lalang. Yang tinggal di sini juga sudah mengerti. Jadi keselamatan yang diutamakan," kata Birman.

Menurut dia, semua penghuni kos sementara dievakuasi terlebih dahulu, khawatir gas yang keluar dari lubang sumur mengandung racun. Karena, hingga Rabu malam semburan gas masih terus terjadi meski tidak sekuat sore hari.