IDF Perkirakan Hamas Tahan Para Sandera di Bawah Tanah
JAKARTA - Otoritas Israel memperkirakan sandera yang ditahan oleh militan Palestina Hamas ditempatkan di bawah tanah, kata juru bicara Israel Defense Forces (IDF) Letkol Jonathan Conricus Hari Rabu.
"Alasannya menyatakan bahwa mereka berada di bawah tanah," kata Letkol Conricus kepada CNN seperti dilansir 12 Oktober.
"Akal sehat juga menentukan bahwa Hamas, karena mereka berencana melancarkan serangan ini dan berencana menyandera orang-orang ini, maka akal sehat menentukan bahwa mereka merencanakan terlebih dahulu lokasi untuk menyembunyikan para sandera ini dan menjaga mereka tetap aman dari intelijen Israel, serta upaya untuk mengeluarkan mereka," lanjutnya.
Lebih jauh Conricus mengatakan, situasi para sandera adalah "topik yang sangat sensitif dan kompleks". Meskipun Israel mempunyai "pengalaman" dalam situasi penyanderaan, namun kami belum pernah menghadapi hal seperti ini, tambahnya.
"Tidak dalam cakupannya, tidak dalam besarnya dan tidak dalam kompleksitas di mana para sandera kita berada," terang Conricus.
Sebelumnya, Duta Besar Israel untuk PBB mengatakan, militan Hamas menyandera sebanyak 150 orang di berbagai lokasi di Gaza.
Sementara itu, Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus menyerukan pembebasan segera para sandera, mengatakan "terorisme dan ekstremisme tidak membantu mencapai solusi konflik antara Israel dan Palestina, namun memicu kebencian, kekerasan, balas dendam dan menyebabkan penderitaan bagi kedua belah pihak", seperti dikutip dari Reuters.
Baca juga:
- Hamas Klaim Serangan Terhadap Israel Direncanakan Selama 2 Tahun: Produksi Senjata hingga Roket, Dapat Izin Rusia
- Kepala Intelijen Moskow Sebut Barat Melatih Kelompok Sabotase Ukraina Serang Fasilitas Nuklir Rusia
- Presiden Erdogan Sebut Eskalasi di Gaza Bukan Perang Tapi Pembunuhan Massal
- AS-Israel-Mesir Bahas Koridor Kemanusiaan yang Aman Bagi Warga Sipil Keluar dari Gaza
"Saya terus mengikuti, dengan rasa sakit dan ketakutan, apa yang terjadi di Israel dan Palestina. Begitu banyak orang terbunuh, dan lainnya terluka. Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang melihat hari raya berubah menjadi hari berkabung, dan saya mohon agar sandera segera dibebaskan," ujar Paus Fransiskus.