5 Cara Berhenti Berteriak saat Anak Melakukan Kesalahan
JAKARTA - Jika Anda masih sering berteriak saat si kecil sedang nakal atau sering membantah perkataan Anda, inilah saatnya berhenti. Ada banyak cara mendisiplinkan anak tanpa harus menaikkan nada bicara Anda. Dilansir dari laman Parents, Senin, 9 Oktober, berikut hal yang bisa Anda lakukan.
Berhenti teriak terkait hal-hal kecil
Kalau Anda masih sering mengingatkan anak untuk makan, memintanya mengecilkan volume tv, atau menutup pintu dengan cara berteriak, coba hentikan kebiasaan itu. Daripada menyuruhnya dengan teriak, coba dekati anak dan bicara menggunakan nada reguler Anda. Saat orang tua meminta anak dengan tenang, maka dia akan merespon dengan tenang juga.
Redamkan amarah Anda
Sebuah studi menyarankan orang tua, lakukan introspeksi diri setiap hari. Menyisihkan waktu tiap hari melihat lagi ke dalam diri membantu Anda lebih tenang menghadapi masalah yang ditimbulkan anak. Ini bisa Anda lakukan dengan cara meditasi.
Pikirkan kata-kata yang bisa tenangkan diri
Buatlah ungkapan untuk diucapkan pada diri sendiri saat Anda menyadari akan marah. Ungkapan yang menenangkan tidak hanya menghentikan Anda memarahi anak, tapi juga paling efektif membantu Anda meredamkan emosi. Kalimat yang diucapkan pada diri sendiri bisa berupa ‘kamu bisa tenang’, atau ‘kamu harus sabar’.
Baca juga:
Coba pahami kondisi anak
Daripada melakukan kekerasan, coba dekati anak dengan metode yang lebih halus. Coba rangkul anak dan beritahu dia bahwa Anda memahami perasaannya. Pendekatan ini bisa membantu Anda maupun anak untuk tetap tenang.
Ketika merasakan dorongan berteriak, ketuk dahi Anda
Itu terdengar seperti alternatif yang aneh tetapi patut dicoba. Kemarahan berasal dari sistem limbik, yang merupakan bagian kuno, bagian emosional dari otak. Bagian otak yang lebih berpikir dan rasional adalah korteks prefrontal yang membantu pengambilan keputusan dan bagaimana kita berperilaku secara sosial.
Kebetulan bagian tersebut terletak tepat di belakang dahi Anda. Untuk menghilangkan keinginan berteriak marah, coba letakkan tangan di dahi, cukup satu atau dua detik, dan menarik napas dalam-dalam ketika merasakan dorongan untuk berteriak. Tanyakan pada diri sendiri, Apa yang sebenarnya ingin Saya lakukan dan lihat selanjutnya? Kenapa saya marah?’.