Kekeringan di Tangerang Selatan, 1.550 Warga Krisis Air Bersih
TANGERANG - Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten telah mendistribusikan air bersih 127.700 liter kepada 1.550 masyarakat di berbagai tempat di daerah itu yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan M Faridzal Gumay mengatakan distribusi air bersih dilakukan pihak pemkot setempat bersama pengembang swasta.
Pendistribusian air bersih sudah dilaksanakan sejak 28 September hingga 4 Oktober 2023 setelah adanya permintaan air bersih dari masyarakat yang menghadapi kekeringan.
"Kita optimalkan terus pendistribusian air bersih ini apalagi musim kemarau yang masih terjadi dan dampaknya semakin meluas," ujar Gumay dikutip ANTARA, Jumat 6 Oktober.
Berdasarkan data hingga 4 Oktober 2023, masyarakat di tujuh kelurahan di daerah itu mengalami krisis air bersih, dampak musim kemarau tahun ini.
Baca juga:
- BRIN Sebut Mangrove Bisa Dijadikan Unsur Mitigasi Dampak El Nino
- Minta Hujan di Musim Kemarau, Ganjar Salat Istisqa Bareng Ulama di Ponpes Al Ittihad Cianjur
- Puluhan Hektare Sawah di Kota Serang Puso Akibat Kekeringan
- Kasus Mentan SYL di Luar Dugaan NasDem, Surya Paloh: Terima Penghargaan FAO tapi Dalam Negeri Terhina, Kecewa dan Sedih
Wilayah terdampak kekeringan tersebut, di antaranya Kelurahan Keranggan, Muncul, Setu, dan Babakan di Kecamatan Setu, Kelurahan Jurangmangu Barat di Kecamatan Pondok Aren, Kelurahan Ciater dan Buaran di Kecamatan Serpong.
Jumlah wilayah yang terdampak kekeringan karena musim kemarau semakin luas, dari 18 menjadi 23 titik dengan total warga terdampak 1.550 kepala keluarga.