SERANG - Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang mencatat dari 237,5 hektare sawah yang mengalami kekeringan 39 hektare diantaranya puso atau gagal panen akibat kemarau panjang.
Kepala Bidang (Kabid) Pertanian dan Penyuluhan DKP3 Kota Serang, Andriyani mengatakan, semakin banyaknya sawah yang mengalami kekeringan hingga gagal panen maka akan berpengaruh pada warga Kota Serang, terutama para petani.
"Secara kumulatif sampai dengan 29 September 237,5 hektare sawah mengalami kekeringan tapi jika dikurangi dengan yang sudah panen dan pulih tinggal 155,5 hektare lagi sawah yang mengalami kekeringan," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 5 Oktober.
Dari 155,5 hektare ini, kata dia, tercatat 39 hektare sawah alami puso akibat kekeringan dan ketersediaan air di irigasi mengalami penurunan debit air.
Sedangkan untuk penanganan, lanjutnya, sejauh ini dari tim penyuluh dibantu petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) melakukan pengawalan yang lebih intensif.
"Kita juga berikan arahan, terutama bagi lahan yang tidak terairi, agar jangan melakukan aktivitas tanam sampai dengan turunnya hujan," kata Andriyani.
Pihaknya telah mengusulkan beberapa program untuk mengatasi kekeringan di daerah pertanian, diantaranya terkait pembuatan sumur pompa dan perbaikan pada jalur irigasi.
"Di anggaran (APBD) perubahan ini telah diusulkan beberapa program tadi, disamping pengendalian inflasi juga untuk pencegahan dampak El Nino," katanya.
Sementara itu Wali Kota Serang Syafrudin mengharapkan bantuan berbagai pihak, terutama dalam penyediaan air bersih dengan pembuatan sumur pompa di wilayah yang terdampak kekeringan.
"Kami berharap kepada seluruh unsur Forkopimda agar dapat mencari CSR untuk bantuan sumur pompa, sehingga masyarakat mendapatkan lebih banyak air bersih untuk saat ini," katanya.