Situs Jual Beli JD.ID Jadi Unicorn Keenam Indonesia
JAKARTA - Belum lama ini JD.ID dikabarkan telah menembus valuasi perusahaan yang melebihi 1 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini tentu menjadikannya unicorn pada posisi keenam di Indonesia.
Setelah sebelumnya sudah ada lima startup di Tanah Air yang memiliki status unicorn yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak dan Ovo.
Seperti diwartakan Tech In Asia, rumor beredar bahwa JD.ID telah menerima sokongan dana dari raksasa Gojek. Namun, JD.ID tidak membantah rumor tersebut, tetapi tidak juga mengungkapkan menyoal berapa jumlah angka dari dana yang didapatkan.
Baca juga:
Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G Plate mengungkapkan dengan menyandang status unicorn, itu artinya JD.ID akan membawa sektor e-commerce di Indonesia lebih berkembang.
"Kalau JD.ID itu perusahaan dari global. Yang katanya masuk jadi unicorn Indonesia. Berarti itu artinya bisnis digital di Indonesia berkembang dengan baik," ungkap Johnny, di Gedung DPR belum lama ini seperti dilansir dari CNBC.
Plate pun mengakui bahwa peluang e-commerce sangat besar di Indonesia. Tetapi bisa lebih dari itu, ia pun menerangkan bukan hanya melihat bisnis saja yang berkembang tetapi juga diselaraskan dengan pemberdayaan masyarakatnya.
"Tapi yang terpenting bukan hanya untuk bisnis medium to high tapi small medium, petani nelayan peternak bisa masuk ke sana. Masuk di marketplace-nya," imbuhnya.
Untuk menyandang status unicorn, dikatakan JD.ID melakukan join ventures dengan beberapa perusahaan digital dengan pendanaan raksasa yaitu Provident Capital, sebuah perusahaan investasi lokal yang juga merupakan investor Gojek.
Diketahui, JD.ID sendiri mulai beroperasi di Indonesia sejak 2015. Perusahaan ini menjadi penantang bagi e-commerce lainnya seperti Tokopedia, Shopee, Blibli dan Lazada. Sementara untuk e-commerce dari luar Indonesia atau mewakili regional Asia Tenggara masih dikuasai oleh Shopee dan Lazada.
Namun sejauh ini, Tokopedia masih menjadi e-commerce yang paling banyak dikunjungi, disusul oleh Shopee, Bukalapak dan Lazada. Sementara JD.ID menempati posisi keenam.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki pasar e-commerce yang menarik bagi para investor. Pada 2019, pasar e-commerce telah mencapai 20,9 miliar dolar AS dan diprediksi akan naik empat kali lipat pada 2025 menjadi 82 miliar dolar AS. Peningkatan ini berdasarkan meningkatnya akses internet diberbagai perangkat.