PDIP Minta Pemerintah Berlakukan Bea Masuk Impor Pangan untuk Biayai Riset
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) meminta pemerintah memberlakukan bea masuk impor pangan di Tanah Air.
Permintaan ini tertuang dalam rekomendasi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP yang dibacakan pada hari ini, Minggu, 1 Oktober.
Diketahui, partai berlambang banteng ini menggelar Rakernas IV selama tiga hari mulai 29 September-1 Oktober. Kegiatan mengambil tema 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan sub tema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia'.
“Pemberlakuan bea masuk terhadap impor pangan untuk melindungi komoditas dan produk pangan dalam negeri dan menggunakannya bagi kebutuhan pembiayaan riset dan inovasi untuk peningkatan produksi pangan nasional yang berkelanjutan,” kata Hasto membacakan rekomendasi eksternal Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
PDIP juga merekomendasikan pemanfaaatan sumber daya pangan secara berkelanjutan dan meningkatkan budidaya pertanian lewat temuan yang dihasilkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kemudian partai berlambang banteng ini minta pemerintah konsisten melindungi lahan produktif beralih fungsi.
Hasto juga membacakan rekomendasi lainnya adalah mengenai kebijakan yang mendukung petani maupun nelayan.
“Dukungan kebijakan moneter, fiskal, dan akses pembiayaan bagi petani, nelayan, dan produsen pangan lainnya,” tegasnya.
Baca juga:
Hasto bilang rekomendasi ini penting karena Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno pernah menyebut pangan berkaitan dengan hidup matinya suatu bangsa.
“PDI Perjuangan menempatkan persoalan pangan sebagai isu ideologis,” ungkapnya.
“Pangan menentukan masa depan bangsa karena berkaitan dengan tujuan negara untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan membangun kedaulatan dalam menghadapi persaingan dengan bangsa lain di dunia,” pungkas Hasto.