Kebersamaan Megawati-Jokowi di Rakernas IV PDIP Disebut Hasto Jawab Spekulasi Beredar
JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan kebersamaan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjawab spekulasi yang beredar. Keduanya tampak mesra saat pembukaan Rakernas IV PDIP, hari ini.
Diketahui, belakangan ini beredar isu yang menyebut Presiden Jokowi memilih mendukung Prabowo Subianto di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ketimbang Ganjar. Kondisi ini diduga membuat hubungan Jokowi dan PDIP memanas.
"Ini bentuk kekompakan antara keluarga Ibu Megawati dan Pak Jokowi dan menjauhkan berbagai spekulasi," kata Hasto kepada wartawan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat, 29 September.
Adapun kemesraan dua tokoh itu di acara tersebut tampak ketika Jokowi menggandeng Megawati ketika akan masuk ke dalam area pelaksanaan Rakernas IV PDIP. Kemudian, momen itu berulang ketika keduanya akan turun dari panggung acara.
Ketika itu, Jokowi bersama Ganjar Pranowo memegang tangan Megawati. Suasana tersebut disambut meriah para kader dan tamu undangan.
Baca juga:
- Megawati ke Jokowi di Rakernas IV PDIP: Tanah Subur Tidak Boleh Dikonversi Pak Presiden
- Kemlu Hargai Keputusan Malaysia Larang Peredaran Komik yang Hina Pekerja Migran Indonesia
- Food Vlogger Codeblu Diperiksa sebagai Pelapor Pencemaran Baik Farida Nurhan
- Soal Cawapres Ganjar Pranowo, Hasto: Tunggu Tanggal Mainnya dari Ibu Megawati
Kemesraan tak berhenti di sana, keluarga Jokowi seperti anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka juga tampak akrab dengan Ketua DPP PDIP yang juga anak Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Bahkan, mereka sempat berfoto bersama dan anak Puan Maharani, Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari dan Praba Diwangkata Caraka Putra Soma ikut berfoto bersama. Momen ini terjadi usai peresmian mobil bioskop keliling PDIP di halaman JIExpo Kemayoran.
Diberitakan sebelumnya, Hasto sudah angkat bicara perihal isu ini. Dia berharap kabar renggangnya hubungan Presiden Jokowi dan Megawati tak berkembang.
Dia berharap politik kekinian harusnya tak lagi memakai cara pecah belah melainkan mengedepankan kolaborasi dan gotong royong. "Jadi kontestasi pemilu monggo, boleh-boleh saja. Tapi tempatkan rakyat sebagai pemenang kedaulatan tertinggi," ujarnya kepada wartawan, Kamis, 28 September.