Ungkap Kematian Anak Pamen TNI AU yang Tewas Terbakar di Lanud Halim, Polisi Akui Kesulitan Periksa Anggota Keluarga

JAKARTA - Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur menyita rekaman kamera CCTV guna mengungkap penyebab pasti pelajar SMU berinisial CH (16) yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar api di dalam pos spion, area Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"Ada 11 unit CCTV yang diperiksa," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Leo Simarmata kepada wartawan, Rabu, 27 September.

Sampai saat ini, penyidik Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Timur masih melakukan pemeriksaan terhadap 8 orang saksi terkait kasus tersebut.

"Masih penyelidikan dan pendalaman. Hingga saat ini, kami masih kesulitan memeriksa saksi dari orang tua korban," ujarnya.

Saat ini, proses penyelidikan masih dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur, Satpom Lanud Halim Perdanakusuma dan Puslabfor Mabes Polri.

Jenazah pelajar SMU berinisial CH (16) yang ditemukan tewas dengan kondisi tubuh terbakar api di dalam pos spion, area Ring 1 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sudah selesai dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati. Dari hasil autopsi, ditemukan adanya luka tusukan senjata tajam di tubuh korban.

"Ada luka di dada. Luka seperti sayatan atau bacokan ya," kata Kepala Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Brigjen Hariyanto kepada wartawan, Selasa, 26 September.

Komandan Satuan Polisi Militer (Dansat Pom) Lanud Halim Perdana Kusuma, Letkol Pom Made Oka menjelaskan bahwa korban CH merupakan keluarga dari TNI AU yang tinggal di Komplek Dwikora, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

"CH merupakan keluarga besar TNI AU yang tinggal di lingkungan Halim. CH juga sekolah di lingkungan Lanud Halim," katanya.

Sementara kasus tersebut masih dalam penyelidikan Sat POM TNI AU Halim Perdanakusuma, Polres Metro Jakarta Timur dan Puslabfor Mabes Polri.

"Kami Satpom Halim Perdanakusuma, dibantu sangat baik dari Polres Jaktim untuk mengungkap dan mendalami permasalahan ini," katanya.