Perusahaan Asing Kena Sindir Pejabat RI: Jualan Doang di Indonesia, Buka Kantor Enggak
JAKARTA - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan bahwa dalam 2 dekade terakhir, ekonomi digital Indonesia mampu tumbuh pesat sebanyak 2 kali lipat dan saat ini menjadi yang terbesar di Kawasan ASEAN. Nilai ekonomi digital tersebut juga ditaksir mampu meningkat hingga 133 miliar dolar AS pada 2025 mendatang.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah terus menyambut baik hadirnya perusahaan teknologi global di Tanah Air. Namun, sesuai arahan Presiden, agar Indonesia tidak sekadar menjadi konsumen, tapi juga produsen dan pemain yang berdaya saing.
“Pemerintah berharap bahwa perusahaan teknologi yang menanamkan investasi juga dapat membuka pusat riset, melatih dan meningkatkan SDM, meningkatkan pemberdayaan UMKM serta mendukung agenda transformasi digital,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa, 26 September.
Menurut Airlangga, salah satu arah yang pembangunan adalah mampu menjadi pemain utama dalam sektor ekonomi digital yang unggul, serupa dengan hilirisasi sektor lainnya.
“Pemerintah terus mengundang kehadiran perusahaan teknologi, silakan datang dan berinovasi di Indonesia tetapi jangan sekadar hanya untuk berjualan, Terutama, ada yang mengambil untung dari transaksi ekonomi dan transaksi data tapi tidak punya kantor. Dengan potensi pasar sebesar Indonesia, seharusnya kantor pusat regional bisa dilakukan di Indonesia bukan di negara lain,” tutur dia.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan apresiasi Presiden Jokowi terhadap Amazon Web Services yang telah berkembang pesat di Indonesia dengan meluncurkan Pusat Data Regional AWS Asia Pasifik di Jakarta yang merupakan pusat data kedua terbesar di Asia Tenggara setelah Singapura.
Baca juga:
Kata dia, pengembangan infrastruktur teknologi terutama cloud computing yang juga dilakukan oleh AWS dinilai mampu mengakselerasi kemajuan ekonomi digital, mendorong lebih banyak lahirnya usaha-usaha baru, mendorong inovasi dan pengembangan teknologi, serta menarik lebih banyak pendanaan untuk masuk ke perusahaan-perusahaan rintisan (start-up).
“Bapak Presiden mendorong teknologi cloud yang semakin terjangkau oleh semua, berikan skema khusus untuk UMKM, untuk usaha rintisan yang baru berdiri, dan untuk mempercepat hilirisasi digital,” tegas Menko Airlangga.